Semarang, FIS UNNES. “Kita bekerja bukan untuk penghargaan, kita bekerja untuk mencapai target kinerja, jadi kita tidak boleh salah dalam mempersepsikan penghargaan. Jadi, yang utama adalah capaian targat, adapun penghargaan itu bersifat sambil lalu, bukan sesuatu yang harus dibangga-banggakan. Penghargaan itu menjadi nilai tambah.”
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Moh Solehatul Mustofa MA. Dekan FIS UNNES saat menjadi pembina Apel Senin Pagi, 13 Desember 2021 yang dilaksanakan secara daring.
Pada kesempatan tersebut, dekan menyampaikan beberapa hal. Informasi terkait kegiatan fakultas yang baru saja dilaporkan di ahir tahun, kegiatan selama 4 triwulan dan usulan program 2022 dan juga program unggulan 2023 sudah saya laporkan semua. Alhamdulillah capaian FIS sudah bagus, banyak yang sudah mencapai 100% bahkan lebih, meskipun ada yang masih 0 dan masih berproses, tapi secara umum targetnya tercapai dengan baik.sehingga dekan menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran di fakultas, jurusan, gugus, dan tendik yang sudah memberikan dukungan.Soal kekurangan sana-sini kita mengakui sehingga perlu ditingkatkan lagi.
Harus diakui, dibandingkan dengan fakultas lain FIS masih harus mengejar, karena jika pertimbangannya adalah penghargaan yang diperoleh, FIS masih harus bekerja keras, kecuali kemarin di Income Generating FIS mendapat nomor 3. Sebagaimana diketahui bahwa setiap ahir tahun ada banyak penghargaan yang diperuntukkan untuk seluruh unit, baik di bidang akademik, bidang SDM, kemahasiswaan, kerja sama, IKU, maupun bidang lain juga belum mendapatkan. FIS belum mendapatkan satu pun, maka perlu dilakukan evaluasi. Tapi dari sisi capaian semua sudah tercapai dari target yang direncanakan, meskipun di bawah. Beberapa yang sekarang diberi penghargaan antara lain H-BAT dan medsos, dan humas. Medsos, FIS masih di paling ujung dan ini perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.
Dekan berharap untuk tahun 2022, FIS perlu memperkuat kerja sama antara dekan, wakil dekan, jurusan, pusat kajian, gugus, prodi, dosen, dan tendik. Kalau semua itu sudah terorganisir dengan baik maka akan tercapai semua. Ibarat permainan bola, tahun 2021 itu oper-operan bola itu masih kurang bagus. Secara personal SDM FIS sudah bagus, misalnya Pak WD 1 dan beberapa dosen lain.
Beberapa yang masih menjadi PR berat yang masih harus dikawal adalah akreditasi internasional, ini sangat berat. Kemudian IKU 1, yaitu lulusan berkualitas tapi diukur dari pihak lain, dalam hal ini adalah lulusan bisa diserap di dunia kerja dengan upah 1 X 1,2 UMR untuk lulusan tahun pertama. Tantangan berat lainnya adalah prodi bekerja sama dengan dunia usaha dan industri, baik instansi negeri, swasta, dan sekolah. Ini merupakan tantangan kedepan. Tantangan berikutnya adalah keberadaan dosen S3, maka yang sedang kuliah harus didorong segera lulus, dan yang belum kuliah agar segera menyusul. Ketua jurusan, dan korprodi agar ikut memberikan peta jalan studi S3 para dosen.
Apel Senin Pagi dilaksanakan secara virtual menggunakan platform zoom diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan di lingkungan FIS UNNES yang terdiri dari dekan, para wakil dekan, seluruh pengurus jurusan/Prodi, seluruh dosen, korbag, subkorbag, dan seluruh tendik. Bertindak sebagai petugas apel virtual adalah: pembawa acara oleh Nugraheni Arum Sari, pembaca naskah Pancasila oleh Giri Harto Wiratomo, pembaca Pembukaan UUD 1945 oleh Fadly Husein, Pembacaan Sapta Prasetya KORPRI oleh Natal Kristiono, dan pembaca doa oleh Hafis Rafi Udin.