Semarang, FIS UNNES. “Saat ini ada transformasi pendidikan yang digagas oleh Nadiem Makariem. Ini harus di implementasikan 100 persen di UNNES. Oleh karena itu setiap fakultas harus mengevaluasi Indikator Kinerja Utama (IKU) tiap fakultas, yang indikatornya itu dibagi di dalam 8 program atau 8 kegiatan IKU. 8 program itu sebenarnya dibagi 3, yaitu kualitas lulusan, kualitas dosen, dan kurikulum”.
Hal tersebut ditegaskan oleh Prof Dr Fathur Rokhman MHum, Rektor Universitas Negeri Semarang saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Rapat Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial Semester 2 tahun 2021, Senin 22 November 2021 yang dilaksanakan secara hibrid.
Selanjutnya rektor berpesan agar Fakultas dimohon menilai secara jujur dan transparan, sesungguhnya kualitas FIS itu di mana ? maka itu harus berbasis data, berapa lulusan FIS yang sudah bekerja, berapa yang melanjutkan studi, dan berapa yang berwira usaha. Kemudian, berapa mahasiswa FIS yang magang.
Sekarang penilaian lulusan itu bukan didasarkan bukan hanya prestasi, tetapi juga karakter, dan berdaya guna. Jadi Mars UNNES sudah betul itu, prestasi, karakter dan berdaya guna. FIS juga perlu menilai agar FIS berperan pada visi UNNES. Kembangkan peran kedalam 3 hal ini, kalau perlu kita melaksanakan akselerasi.
Kedua, mengenai kualitas dosen. Dosen FIS dinilai berapa yang sudah doktor, berapa yang profesor. Bagaimana produktivitas profesor dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi ditambah tugas khusus profesor. Profesor itu setiap hari dapat tunjangan dari jabatan profesor, sehingga harus dilaksanakan untuk kemaslahatan melalui tugas khusus.
Untuk profesor itu ringan sekali, untuk itu Pak Dekan, Pak WD 1, Kaprodi harus ikut menilai para profesor. Apakah selama 3 tahun mereka memiliki 1 artikel terindek stahun, apakah selama 3 mereka memiliki 1 prosiding internasional, dan apakah selama 3 tahun mereka punya 1 buku, itu intinya.
Kalau di Malaysia seorang profesor harus punya 3 artikel, jadi kita agak ringan. Kalau agak ringan saja kita tidak memenuhi, maka harus dievaluasi apakah karena fasilitas dari UNNES yang kurang, atau karena profesor-profesor kita memang kurang bermutu, itu harus kita akui, tidak formalitas.
Makanya setiap bapak ibu yang akan profesor harus siap untuk itu. Karena profesor itu harus menjadi begawan yang menginspirasi, jangan profesor yang menjadi beban bagi orang lain dengan menyebarkan kebencian. Ini sangat menjadi kenistaan dan malapetaka akademik. Doktor juga begitu, apalagi kalau dosen sebagai seorang cendikiawan, guru, maka harus diteladani, maka itu tingkatkan kualitas dosen, tambah doktor.
Dosen harus meningkatkan sertifikasi dan pengalaman dosen diberbagai asosiasi profesi, syukur pengalaman di industri, atau menjadi staf ahli, menjadi naras sumber di berbagai perguruan tinggi lain atau instansi lain. Kita juga perlu menghadirkan praktisi di Unnes sebagai narasumber.
Ketiga, adalah kualitas kurikulum yang diukur dari program studi yang berstandar internasional, seperti AQAS, AUNQ-A, kemudian kelas yang kolaboratif dan partisipatif. Dalam perkuliahan dosen terbiasa mengajar mahasiswa untuk berdiskusi studi kasus, kemudian kerja sama kelas dunia.
Karena itu reputasi kaprodi harus ditingkatkan karena kunci capaian IKU ini yang utama kaprodi, atau program studi, sehingga Kaprodi itu harus memacu kinerja dosen, mendorong kinerja dosen juga mahasiswa.
Hasil keja dosen mendapatkan rekognisi internasional, kemudian ini dievaluasi kemudian disiapkan untuk akselerasi 2022 dan membuat rencana 2023, yang belum tercapai apa harus didorong melalui program
Sebelumnya Dr. Moh Solehatul Mustofa Dekan FIS UNNES menyampaikan laporan kepada rektor bahwa di FIS UNNES sudah berusaha semaksimal mungkin dalam rangka mencapai target Indikator Kinerja Utama dan target sasaran. Semua sudah dilakukan, semua sudah bekerja dan berusaha agar tercapai, namun ada beberapa capaian yang masih perlu diperjuangkan. Ada beberapa kegiatan yang berhasil, ada yang masih berjalan atau berproses, termasuk yang sedang dalam proses penyelesaian. FIS juga terus berbenah secara infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan perkuliahan internasional yang memanfaatkan smart class. Program yang sudah berlangsung diharapkan dapat mendukung capaian kinerja unnes untuk mereputasi secara internasional bersama-sama fakultas lain.