Sebanyak 177 wisudawan FISIP mengikuti pelatihan wawancara kerja yang digelar bersama Bank Negara Indonesia (BNI) Regional Office 05. Kegiatan ini bertujuan membekali lulusan baru dengan keterampilan menghadapi seleksi kerja yang semakin kompetitif.
Regional CEO BNI Regional Office 05, I Gusti Nyoman Dharma Putra, menekankan pentingnya etika dan sikap dalam proses wawancara. “Mulai dari berdiri dengan senyum, mengucapkan terima kasih saat dipersilakan duduk, hingga menjaga postur agar tidak terlalu santai. Semua itu mencerminkan kesan pertama yang akan diingat pewawancara,” ujarnya.
Nyoman juga mengingatkan agar peserta berbicara dengan artikulasi jelas, tenang, dan tidak tergesa-gesa ketika memperkenalkan diri.” Jawaban yang diberikan sebaiknya dilengkapi dengan hasil konkret, baik kualitatif maupun kuantitatif,”tambah peraih Doktor Ilmu Agama dan Kebudayaan di Universitas Hindu Indonesia ini.
kecerdasan intelektual hanya menyumbang 20 persen terhadap keberhasilan. Sisanya, 80 persen, ditentukan faktor lain seperti kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Mengacu pada Psikolog dan penulis asal Amerika Daniel Goleman (2007), kecerdasan emosional meliputi kesadaran diri, manajemen diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Adapun kecerdasan spiritual berkaitan dengan kemampuan menghayati nilai dan makna, fleksibilitas, serta kesadaran diri.
Lelaki yang biasa disapa Gustra ini menyampaikan BNI membuka peluang karier bagi lulusan baru melalui program magang Bina BNI, Assistant Development Program (ADP), dan Officer Development Program (ODP). Syaratnya antara lain lulusan S1 atau S2 dari universitas bereputasi, IPK minimal 3,0 (S1) atau 3,25 (S2), usia maksimal 26 tahun (S1) atau 28 tahun (S2), serta memiliki kemampuan bahasa Inggris.
Ia juga mengingatkan dalam wawancara pentingnya persiapan mulai dari pertanyaan pembuka, tujuan karier, hingga pertanyaan lanjutan. “Akhiri wawancara dengan pertanyaan bermakna dan ucapan terima kasih,” ujarnya.
Salah satu peserta, Aji Samsudin, lulusan Program Studi Ilmu Sejarah, menurutnya untuk dapat lolos wawancara tidak cukup hanya penampilan dan suara jelas terdengar. “Persaingan makin ketat, jadi kita harus siap bersaing di dunia kerja, bahkan di luar bidang studi,” tegasnya.
Dekan FISIP UNNES, Prof. Arif Purnomo, mendorong para wisudawan untuk terus berkarya di berbagai bidang. “Tunjukkan kompetensi sebagai lulusan FISIP yang mampu berkiprah di bidang yang ditekuni,” katanya.
Pelatihan dengan tema Teknik Dasar Lolos Interview Kerja ini diselenggarakan Jumat, 8 Agustus, 2025. Kegiatan yang juga dihadiri oleh para orang orang tua wisudawan ini diselenggarakan di lantai Aula C7, FISIP UNNES, Sekaran, Semarang, Jawa Tengah.




