Semarang, 7 Agustus 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang (FISIP UNNES) kembali menggelar forum ilmiah yang mempertemukan akademisi lintas negara dalam sebuah Studium Generale bertema “Konsensus dan Konflik”. Acara ini diselenggarakan di Ruang Aula Gedung C7 FISIP UNNES dan dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, dan mahasiswa. Seminar ini menghadirkan Dr. Timo Duile, seorang Indonesianis dari Department of Southeast Asian Studies, Universität Bonn, Jerman, dengan Erisandi Arditama, S.I.P., M.A. sebagai moderator.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP UNNES, Prof. Dr. Arif Purnomo, S.Pd., S.S., M.Pd., menekankan pentingnya forum akademik semacam ini sebagai wadah untuk mengasah daya analisis kritis mahasiswa dalam menyikapi dinamika sosial-budaya yang terus berkembang. Melalui seminar ini, FISIP UNNES ingin membuka ruang refleksi dan diskusi mengenai cara bangsa Indonesia merumuskan konsensus bersama dari jejak panjang sejarah konfliknya. Pemilihan Dr. Timo Duile sebagai narasumber memperkaya perspektif karena ia telah lama menekuni kajian Indonesia dari berbagai sudut pandang.
Dalam paparannya, Dr. Timo Duile menyoroti bahwa konstruksi sosial dan konsensus kebangsaan Indonesia terbentuk dari dialektika sejarah panjang, yang diwarnai oleh konflik dan harapan. Ia mengangkat tokoh-tokoh penting seperti R.A. Kartini, yang membawa optimisme di masa kolonialisme, dan Soekarno dengan ideologi Pancasila sebagai strategi merawat keberagaman ideologi bangsa. Menurutnya, dari berbagai ketegangan sosial-politik yang terjadi di masa lampau, lahirlah konsensus kebangsaan yang mengikat jutaan masyarakat dalam satu identitas: Indonesia. Seminar ini pun menjadi kontribusi nyata FISIP UNNES dalam menciptakan ruang dialog akademik yang kritis, inklusif, dan inspiratif.








