Limbangan, Kendal – 13-14 Juni 2025 — Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (HIMA PIPS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui Departemen Sosial Masyarakat, sukses menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema “Menumbuhkan Empati Sosial dan Semangat Gotong Royong Melalui Edukasi dan Bakti Sosial di Desa Jawisari”. Kegiatan yang berlangsung di Desa Jawisari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, ini menjadi wujud konkret kepedulian mahasiswa terhadap pembangunan sosial di tingkat akar rumput. Inisiatif ini merupakan bagian dari agenda tahunan HIMA PIPS UNNES yang menegaskan peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan sosial yang tidak hanya bergerak di ruang akademik, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat.
Selama dua hari, mahasiswa menjalankan berbagai kegiatan edukatif dan sosial bersama warga. Pada hari pertama, tim HIMA PIPS mengadakan sesi edukasi di dua lembaga pendidikan lokal, yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Di TK, mahasiswa mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan kebersihan melalui permainan interaktif yang menyenangkan, sementara di MTs mereka menyampaikan materi tentang empati sosial dan pentingnya semangat gotong royong melalui metode penyuluhan yang komunikatif. Hari kedua diisi dengan kerja bakti membersihkan lingkungan bersama warga serta bakti sosial berupa pembagian sembako kepada masyarakat yang membutuhkan, sebagai bentuk nyata solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.
Kegiatan ini sejalan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas), Tujuan 10 (Mengurangi Ketimpangan), dan Tujuan 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan). Melalui pendekatan partisipatif dan humanis, program ini tidak hanya mendorong transformasi sosial di tingkat desa, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa yang empatik, kolaboratif, dan peduli terhadap lingkungan sosialnya. HIMA PIPS UNNES berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi gerakan mahasiswa lainnya untuk terus hadir di tengah masyarakat, memperkuat jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan nyata di lapangan, demi tercapainya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.










