Semarang, 17 Juni 2025 — Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (FISIP UNNES) menyelenggarakan Closing Ceremony Lecture Series bertema “Sustainable Development in Asian Community” pada Selasa, 17 Juni 2025, pukul 09.00–12.00 WIB. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian Lecture Series internasional hasil kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi FISIP UNNES dengan Eurasia Foundation (from Asia), Jepang, yang telah berlangsung selama sembilan pertemuan sebelumnya. Lecture series ini bertujuan memperluas perspektif mahasiswa terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan dalam konteks masyarakat Asia.
Acara pembukaan dipimpin oleh Dr.scient.med. Fadly Husain, M.Si., Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP UNNES, dan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Prof. Oekan S. Abdoellah, Ph.D., Guru Besar Human Ecology dari Universitas Padjadjaran, serta Dr. Hartati Sulistyo Rini, M.A., dosen Pendidikan Sosiologi dan Antropologi FISIP UNNES. Keduanya memaparkan materi yang mendalam tentang tantangan keberlanjutan di Asia, dengan penekanan pada krisis ekologi, dinamika sosial, dan pentingnya pembangunan yang inklusif. Acara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa semester IV Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi yang selama rangkaian lecture series telah berdiskusi aktif mengenai berbagai topik pembangunan berkelanjutan dalam konteks lokal dan global.
Prof. Oekan S. Abdoellah, Pd.D. mengupas tentang kondisi pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang kini berada di persimpangan jalan antara mengejar pertumbuhan ekonomi atau memperjuangkan keadilan ekologis dan sosial. Pembangunan yang berfokus pada eksploitasi sumber daya alam telah menyebabkan deforestasi, kerusakan lingkungan, krisis iklim, dan ketimpangan sosial, di mana masyarakat lokal kerap menjadi korban dari proyek-proyek yang mengatasnamakan pembangunan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Prof. Oekan menekankan pentingnya transformasi politik-ekologis melalui pendekatan resiliensi sosial-ekologis yang memandang manusia dan alam sebagai sistem yang saling terhubung dan tak terpisahkan. Komitmen politik yang kuat, pengakuan terhadap pengetahuan lokal, serta pelibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang inklusif, adil, dan transformatif di Indonesia.
Dr. Hartati Sulistyo Rini, M.A. menyoroti peran strategis anak muda, khususnya Generasi Z, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mencakup dimensi sosial, budaya, politik, dan lingkungan. Anak muda dipandang sebagai agen perubahan yang memiliki kapasitas digital tinggi, kepedulian terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim dan kesehatan mental, serta semangat inklusif dan multikultural. Namun, mereka juga menghadapi tantangan seperti kecenderungan pragmatis, distraksi digital, dan apatisme politik. Dengan pendekatan agensi yang kuat, mereka diyakini mampu mendorong transformasi sosial melalui partisipasi aktif, kreativitas, dan inovasi, sehingga menjadi motor penggerak dalam membentuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Penutupan resmi dilakukan oleh Dekan FISIP UNNES, Prof. Dr. Arif Purnomo, S.Pd., S.S., M.Pd., yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber dan peserta. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa pendidikan berkelanjutan menjadi fondasi penting dalam mencetak generasi yang sadar akan tantangan global dan memiliki kapasitas untuk mendorong perubahan sosial. Hal ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Lecture series ini menjadi bukti nyata kontribusi FISIP UNNES dalam memperkuat kapasitas akademik mahasiswa, membangun jejaring internasional, serta mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam pendidikan tinggi.
#lectureseries #eurasia #sosant #fisip #fisipunnes #unnes #unnessemarang













