Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang (FISIP UNNES) Bersama Gugus Konservasi serta Mahasiswa Parmuka Gugus Latih 3 membuat lubang biopori di lapangan kampus FISIP Sekaran Gunungpati, Sabtu (14/6). Kegiatan pembuatan bioproi dipilih karena sesuai dengan visi FISIP UNNES untuk turut serta dalam melestarikan lingkungan hidup.
Dekan FISIP Prof Arif Purnomo mengatakan, membuat lubang biopori ternyata sangat mudah, biopori bisa dibuat di dasar saluran, di daerah tergenang, maupun di batas taman maupun paving block, namun, tidak setiap orang mengetahui manfaat besarnya.
Ketua pelaksana kegiatan Rudi Salam menyampaikan kegiatan ini mengangkat tema lingkungan yakni sejalan dengan Visi UNNES sebagai universitas konservasi. Masalah lingkungan merupakan salah satu dari pilar konservasi. UNNES sudah menerapkan program satu mahasiswa satu pohon. Yakni setiap mahasiswa baru wajib menanam satu pohon dan dirawat, sekarang ditambah satu mahasiswa membuat satu lubang biopori untuk menjaga ketersediaan air tanah dan mengubah sampah organik menjadi kompos yang dibutuhkan oleh aktivitas fauna tanah dan akar tanaman.
“Lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dan kekeringan,” kata Wazifun Ketua Pramuka FISIP. Manfaat lobang biopori saat musim penghujan bisa meningkatkan daya resapan air. Jika keberadaa air tanah tercukupi masalah kekeringan itu bisa teratasi.
Inisiatif ini sejalan dengan prinsip-prinsip SDGs, tidak hanya pada Tujuan 6 terkait air bersih dan sanitasi, tetapi juga Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan Tujuan 15 (Menjaga Ekosistem Daratan). Melalui kegiatan ini, FISIP UNNES menegaskan perannya dalam mengintegrasikan aksi lingkungan ke dalam kehidupan kampus dan pembentukan karakter mahasiswa yang peduli terhadap keberlanjutan bumi.
#biopori #sdgs #fisip #fisipunnes #unnes #unnessemarang






