Pada tanggal 14 Juni 2025, diadakan sebuah kegiatan focus group discussion. Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian dari prodi S1 Ilmu Sejarah dan S2 Kajian Sejarah kepada masyarakat Dusun Sukodono, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk usaha untuk melebur sikap akademisi agar tidak elitis dengan turun secara langsung ke lapangan untuk mengkaji masalah yang nyata dengan urgensi tinggi. Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa Ilmu Sejarah S1 maupun S2, perwakilan masyarakat Dusun Sukodono, Desa Kebumen, dosen dan mahasiswa FMIPA UIN Walisongo, beserta Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan yang dikoordinatori oleh Iwan Budiono, S.Pd.
Metode yang digunakan yaitu focus group discussion (FGD) di mana pihak dosen Ilmu Sejarah menyampaikan presentasi terkait potensi lokasi Dusun Sukodono dalam bidang sejarah, sosial dan budaya. Kemudian diskusi dilanjutkan dengan pertanyaan dan tanggapan dari masyarakat serta Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan. Hasilnya, masyarakat ingin mengenal lebih jauh terkait sejarah Rawa Pening terutama perpindahan mereka dari Desa Rowoboni ke Desa Kebumen karena akan dibuatnya PLTA Delok oleh pemerintah kolonial pada 1937. Ingatan-ingatan masyarakat tentang hubungannya dengan alam khususnya air perlu untuk ditindaklanjuti agar konservasi alam dan tradisi tetap terjaga. Oleh karena itu, di kegiatan berikutnya akan ditindaklanjuti perayaan Extra Vaganza dengan mengadakan kembali sepak bola lumpur, kesenian tembang dari lagu-lagu Jawa terkait pelestarian alam oleh Mbah Suyono, kuda lumping dan tradisi lainnya yang masih belum digali. Hal ini perlu dilakukan sejalan dengan poin SDGs poin ke 11 terkait Sutainable Cities and Communities serta pengaplikasian nilai-nilai konservasi Universitas Negeri Semarang di masyarakat.




