FISIP UNNES dan Bank Mandiri Gelar Workshop Literasi Digital

Banyak jebakan yang terpasang di dunia maya, untuk itu masyarakat harus dapat melek digital. Kriminalitas melalui internet banyak muncul dari telepon genggam seperti penipuan dan judi online.

Masyarakat dapat terkena risiko tersebut karena aktif dalam menggunakan telepon genggam. Menurut Hartati Sulistyo Rini, masyarakat Indonesia dalam sehari membuka internet itu selama tujuh jam.

Hartati  mengingatkan anak-anak muda untuk dapat berpikir kritis agar tidak mudah terkena jebakan tersebut. “Kita mengedepankan critical thinking, mempertanyakan kebenaran dan mencari sumber-sumber untuk verifikasi,” terang Hartati dalam Workshop Literasi Digital yang diselenggarakan FISIP UNNES dan Bank Mandiri, Jumat, 13 Juni, di Aula Fisip UNNES, Gunungpati, Semarang.

Fera Hendriana, Relationship Manager Priority Bank Mandiri, menambahkan selain adanya ancaman kejahatan, internet juga memiliki banyak manfaat. Banyak aplikasi yang dapat digunakan masyarakat untuk memudahkan kehidupan masyarakat.

Masyarakat dapat mencari informasi, berbelanja, dan mencari transportasi kendaraan secara daring. “Kita juga dapat berinvestasi secara online, salah satunya dengan menggunakan aplikasi livin by Mandiri,” ucap Fera.

Berbagai tawaran investasi terdapat dalam aplikasi yang dibuat Bank Mandiri tersebut. “ Salah satunya yaitu investasi reksadana,  kita dapat berinvestasi mulai dari Rp. 10.000, jadi cocok dengan kantong mahasiswa,” jelasnya.

Dalam workshop tersebut Bank Mandiri juga membuka penawaran kerja bagi para peserta yang hadir. Program kerja yang ditawarkan yaitu Office Development Program (ODP) Bank Mandiri.

Kegiatan diberikan untuk para lulusan FISIP UNNES yang akan mengikuti wisuda FISIP UNNES ke 130.  Jumlah lulusan FISIP yang akan diwisuda pada Sabtu 14 Juni  adalah sebanyak 126 mahasiswa.