Empat orang model berjalan memakai busana formal karya perancang pakaian Ine Hapsari. Satu setel blazer dan rok panjang berwarna cokelat terlihat serasi dan elegan dipakai.
Busana-busana berbahan semi wol dan kain sintetis itu ditampilkan di depan sekitar lima puluh calon wisudawan yang hadir di acara Pelepasan Wisudawan ke 122 FISIP UNNES dan Pelatihan Soft Skill. Acara diselenggarakan di Gedung C7 Fisip UNNES, Semarang, Jawa Tengah , Senin, 8 Juli.
Dalam pelatihan itu menghadirkan Ine Hapsari alumni Geografi UNNES yang juga seorang pengusaha dalam bisnis pakaian. Ine menceritakan jatuh bangunnya mendirikan usaha di bidang fashion ini.
Lulus tahun 2002, Ine tidak langsung terjun di dunia usaha, terlebih dahulu dia menjadi guru Honorer di salah satu SD Negeri di Semarang. “ Gaji saya dulu sebulan Rp. 350.000, hanya habis untuk naik angkot,” kenang Ine.
Untuk menutupi kekurangannya itu, Ine menambah penghasilan dengan menjual pakaian. Profesi sebagai guru honorer hanya dilakoni perempuan yang hobi mendesain pakaian ini selama satu tahun lima bulan.
Sampai akhirnya setelah menikah dia pindah ke Solo bersama suaminya. Di sana Ine memulai usaha pakaiannya.
Menurut Ine salah satu kunci usahanya dalam berjualan pakaian yaitu harus memiliki keunikan. “ saya menjual pakaian yang dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh si pembeli,” terang Ine.
Walaupun saat ini Ine juga melayani pakaian dengan ukuran pakaian yang ada pada umumnya. Pada tahun 2017, Ine mulai membuat merek pakaian sendiri dengan nama Indieclothing line.
Ine menerangkan dalam satu bulan dia mendapat pesanan mencapai 500 pakaian yang datang dari individu dan perkantoran. Haraga pakaian seperti kemeja dihargai Rp.150-350 ribu. Sementara itu untuk harga satu setel jas dan celana dibandrol Rp. 350 ribu sampai Rp. 1,5 juta.
Pengalaman Ine dalam membangun bisnis pakaian ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa setelah wisuda nanti. “Ada banyak jalur untuk mencapai kesuksesan yang bisa ditempuh lulusan FISIP UNNES,” kata Wakil Dekan 1 FISIP UNNES Fadly Husain.
Dalam acara yang sama, Farah Fatya Khoirunnisa wisudawan terbaik FISIP UNNES ke 122 mengajak para mahasiswa yang akan diwisuda untuk bisa menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada di sekitarnya. Mahasiswa dari Program Studi PPKN ini juga peserta yang hadir untuk tidak menyerah. “Hari ini bukan akhir dari mimpi kita, hari ini awal dari perjuangan lain, banyak bidang yang harus kita garap,”