HIMA Sosiologi dan Antropologi melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sebagai wujud kepedulian terhadap penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas bagi generasi penerus bangsa Indonesia. Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri 1 Ngesrepbalong, pada kurun waktu tiga hari secara terpisah, yakni pada tanggal 4, 11, dan 12 November 2023. Total mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sebanyak 56 orang.
Masyarakat di Dusun Medini Desa Ngesrepbalong dihadapkan pada tiga masalah pokok di bidang pendidikan dan lingkungan, yaitu (a) anak-anak tidak maksimal dalam belajar dari rumah; (b) anak-anak terbatas dalam pengembangan bakat dan keterampilannya; dan (c) keterbatasan SDM pendampingan belajar. Tiga masalah ini mendesak untuk dicarikan solusinya, mengingat fasilitas pembelajaran di Dusun Medini juga masih terbatas.
Solusi yang ditawarkan dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah: (a) pendampingan belajar anak-anak SD; (b) pendampingan pengembangan bakat dan keterampilan anak-anak SD; dan (c) kunjungan mahasiswa secara berkala untuk memberi pendampingan belajar. Tiga solusi ini dikemas dengan nama program “Sosant Mengajar”. Solusi ini diharapkan menjadikan anak-anak SD dapat belajar dengan optimal, dapat mengembangkan bakat dan keterampilannya dengan optimal, dan mahasiswa memiliki pengalaman dalam memberikan pendampingan belajar bagi anak-anak di Dusun Medini. Aktualisasi program Sosant Mengajar terbukti mampu memberikan ruang kontribusi mahasiswa terhadap pendidikan dasar di Dusun Medini, Desa Ngesrepbalong Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ruang kontribusi tersebut diwujudkan melalui beragam konten kegiatan, diantaranya (1) Mengenal Sejarah Nusantara; (2) Aksi Sosial Kemasyarakatan; (3) Shalat Duhur Berjamaah; (4) Games Edukasi; dan (5) Sosant Apresiasi. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa-siswi, tetapi juga bagi sekolah, guru, masyarakat, dan mahasiswa itu sendiri. Kebermanfaatan ini terbukti efektif berkat kerjasama konstruktif antara perguruan tinggi (dosen dan mahasiswa) dengan sekolah (guru dan siswa). Di satu sisi mahasiswa membutuhkan ruang untuk aktialisasi diri, di sisi lain siswa membutuhkan hal-hal baru yang inovatif dan menyenangkan dalam pembelajaran. Gerakan-gerakan serupa perlu mendapatkan dukungan secara optimal dari berbagai pihak agar bisa dilaksanakan secara lebih masif, berkelanjutan, dan komprehensif sehingga mampu memberikan manfaat yang semakin banyak bagi masyarakat.