Memperkenalkan sebuah produk yang belum banyak dikenal publik dengan cara-cara yang variatif dan kekinian adalah sebuah seni dalam pemasaran yang saat ini banyak diadopsi oleh Lembaga-lembaga Pendidikan yang berorientasi pada minat pasar. Banyak cara-cara konvensional seperti seminar, diskusi dan sosialisasi yang mulai ditinggalkan karena tidak banyak menarik minat Masyarakat yang menjadi target sasaran.
Adalah Djadoel (baca : Jadul) sebuah kegiatan yang digagas oleh dua orang anak muda, keduanya adalah alumni Pendidikan Sejarah UNNES, Taufik dan Gesang, yang menangkap peluang untuk membuka alternatif baru menanamkan kesadaran Sejarah pada anak-anak muda yang menyukai Sejarah dengan cara yang kekinian. Jadul sendiri adalah kependekan dari Jalani saja Dulu, yang bermakna bahwa membangun kesadaran Sejarah tidak bisa hanya melalui indoktrinasi ruang-ruang kelas, tapi juga harus membawa para pembelajar ke lapangan, harus menjalani pengalaman merekonstrusi peristiwa Sejarah sehingga dapat menemukan essensi pembelajaran Sejarah. Harapannya dengan metode “jalani saja dulu” akan memberi stimulus untuk mengembangkan cara-cara baru menyukai, mempelajari dan akhirnya menikmati Sejarah.
Kegiatan Djadoel ini kemudian atas ijin dari pendirinya diadopsi oleh prodi ilmu Sejarah sebagai alternatif baru pembelajaran Sejarah sekaligus upaya meningkatkan minat anak muda untuk mendalami Sejarah. Selain itu, kegiatan Jadul berkesesuaian dengan salah satu mata kuliah prodi yaitu Sejarah Publik, yang didalamnya terdapat materi Media Baru Pembelajaran Sejarah. Tujuan dari mata kuliah Sejarah Publik sendiri adalah mengajarkan cara, media dan kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran Sejarah untuk kalangan yang lebih luas. Pada kesempatan pelaksanaan diskursi Djadoel 25 Juli 2023 yang lalu, kegiatan disusun dalam 2 acara. Kegiatan pertama adalah kunjungan ke Dharma Boutiqe and Roastery sebuah tempat yang mempunyai nilai Sejarah tinggi di kota Semarang, terutama berkaitan dengan Sejarah perekonomian dan perkotaan. Sedangkan kegiatan kedua adalah bedah 2 film dari karya dua orang sineas muda yang salah satunya adalah pengajar di prodi Ilmu Sejarah UNNES. Kedua film yang dibedah ber-genre documenter dan edutainment, yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan Sejarah Publik. Diakhir acara seluruh peserta dapat berdiskusi dengan santai dan memberi komentar mengenai sajian kedua film tersebut dan para sineas dapat menularkan ilmu dan pengalamannya dalam membuat film.