Semarang, FIS UNNES. Fakultas Ilmu sosial UNNES melaksanakan Apel Senin Pagi, 9 Agustus 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual menggunakan platform zoom, dihadiri seluruh dosen dan tendik di lingkungan FIS UNNES. Petugas apel terdiri dari: Pembawa acara oleh Novia Wahyu Wardani, Pembaca naskah Pancasila oleh Giri Harto Wiratomo, Pembaca Pembukaan UUD oleh Nugroho Bayu, Pembacaan Sapta Prasetya KORPRI oleh Natal Kristiono, dan pembaca doa oleh Hafiz Rafi uddin. Bertindak sebagai pembina apel adalah Prof. Dr. Wasino, M. Hum, Wakil Dekan Bidang kademik FIS Unnes. Prof Wasino menegaskan bahwa apel senin pagi merupakan bagian dari revitalisasi yang memperkuat semangat nasional kebangsaan.
Selanjutnya Prof Wasino atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih kepada dosen yang sudah upload nilai semester genap 2020-2021, sudah tutup buku dan sudah selesai. Pimpinan juga mengucapkan Pimpinan mengucapkan terima kasih kepada dosen yang sudah update sister, tanggal 6 agustus sudah harus sudah selesai dan tanggal 7 sister universitas harus validasi, yang akan dirangkin dengan sistem sister di kampus lain, dan untuk saat ini Unnes menempati rangking dari dari universitas BLU. Sampai sekarang masih dibuka, bagi dosen yang masih ingin update sister masih ada kesempatan untuk menambah karya ilmiah seperti penelitian dan pengabdian atau mungkin ingin mengupdate golongan dan sebagainya pada saat ini masih dibuka sisternya. Melalui cara itu mudah-mudahan rangkin Unnes makin meningkat lagi.
Beberapa informasi disampaikan oleh Prof Wasino “Kedepan, akan ada perkuliahan semester ganjil 2021-2022, akan dimulai 23 agustus 2021, sebelum kuliah ada serangkaian hal yang harus dipersiapkan seperti mengunggah RPS dan bahan ajar. Gugus Penjamin Mutu akan menyegarkan kembali RPS kita dan bagaimana bahan ajar itu diunggah.Dalam waktu dekat akan ada kegiatan PKKMB pengenalan kehidudapan kampus mahasiswa baru yang akan dimulai tanggal 18-21 Agustus, setelah itu masuk kekuliah. Sampai saat ini Jadwal kuliah masih menggunakan sistem daring. Semoga dengan sistem ini bisa membantu pemerintah untuk mengurangi penyebaran covid-19. PPKM ini sudah menurunkan kasus, mudah-mdahan semester depan perkuliahan sudah bisa dilaksanakan secara luring, karena kita sudah kangen juga kuliah secara luring”.
Selanjutnya Prof Wasino menjelaskan bahwa Sejalan dengan itu, orientasi kerja kita selalu dikaitkan dengan yang namanya IKU. Target kegiatan kita harus mengacu pada kebijakan kemenristekdikti, yaitu mengacu pada 8 Indikator Kinerja Utama. Nah, kemarin mengisi sister itu merupakan bagian dari IKU tersebut:
Pertama, mengenai lulusan mendapat pekerjaan layak dan upah sesuai UMR, maka kaprodi harus mendorong lulusan kita harus tepat waktu kemudian mendapat pekerjaan kurang dari 6 bulan sejak kelulusan yang upahnya sesuai dengan UMR. Berarti selama perkuliahan kita harus mendorong mahasiswa tidak hanya kuliah, tapi juga harus merintis menciptakan lapangan kerja, makanya perkuliahan bisa berpartner dengan dunia kerja agar ketika lulus bisa bekerja.
Kedua, mahasiswa mendapat pengalaman belajar di luar kampus dalam bentuk magang, proyek desa, mengajar, riset, dan pertukaran pelajar. Dalam prosesnya, maka kaprodi dan doses bisa menyiapkan bagaimana pendampingannya.
Ketiga, dosen berkegiatan di luar kampus, ini merupakan hal baru, berbeda dengan kebijakan sebelumnya. Saat ini, dosen yang berkegiatan di luar kampus itu dihargai, yaitu mencari pengalaman industri atau kampus lain, baik dalam maupun luar negeri. Untuk itu, dosen yang punya kegiatan di luar kampus mohon bisa berkomunikasi dengan kaprodi untuk di data di sistemnya Unnes. Karena akan menambah IKU.
Keempat, paradigma buaru, praktidi mengajar di luar kampus, berarti dalam perkuliahan dan penjadwalannya prodi harus membuka peluang bagi praktisi untuk mengajar di kampus, supaya mahasiswa punya pengalaman di bidang industri.
Kelima, hasil kerja digunakan masyarakat dapat digunakan dan direkognisi internasional, kalau dulu setiap penelitian hasilnya ditumpuk di perpustakaan atau di gudang, sekarang ini harus diproses bagaimana hasil kerja dosen itu nanti dimanfaat di dalam masyarakat dan direkognisi internasional. Bukan hanya dimuat pada jurnal, tapi bisa juga berkembang bisa dipakaiuntuk menyelesaikan problem-problem masyarakat dan bangsa.
Keenam, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia dalam bentuk magang, dan penyerapan lulusan. Prodi harus dirancang sedemikian rupa sehingga kurikulumnya, sistem magangnya, dan bagaimana pasca lulusnya harus mempunyai jaringan mitra kelas dunia, apakah prusahaan internasional di Indonesia, atau jejaring internasional terutama menggunakan digital.
Ketujuh, kelas yang kolaboratif dan partisipatif. Artinya evaluasi diutamakan menggunakan studi kasus, pembelajaran yang berbasis teoritik itu diubah menjadi berpartisipatif.
Kedelapan, prodi berstandar internasional, makanya sekarang kita dorong di Fakultas Ilmu sosial dimulai dari prodi geografi nanti kemudian prodi IPS, Ilmu Politik, dan sosiologi Antropologi sedang proses sumbit akreditasi internasional.
Pada bagian ahir sambutannya, Prof Wasino menegaskan bahwa dengan melaksanakan 8 IKU ini sebenarnya kita telah ikut bagian dalam meningkatkan, mengapresiasi, dan mengimplementasi semanagat nasionalisme Indonesia yang kita lakukan apel tiap senin pagi.