Program Studi Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarkan Lomba Tari Mahasiswa Tingkat Nasional Kalatara UNNES 2025. Mengusung tema “CITRAGATI RASA” yang berarti citra gerak penuh makna menafsirkan semangat juang perempuan dalam menjaga martabat dan kemerdekaan.
Lomba tari mahasiswa tingkat nasional ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang ekspresi sekaligus refleksi tentang perjuangan perempuan yang dituangkan melalui karya tari Nala Phala Serang yang terinspirasi dari sosok pejuang nasional perempuan yaitu Nyi Ageng Serang.
Semangat tersebut sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 5 tentang Kesetaraan Gender, yang menekankan pentingnya pemberdayaan serta penguatan peran perempuan dalam kehidupan sosial dan budaya. UNNES sebagai perguruan tinggi negeri memiliki komitmen mendukung pencapaian SDGs, khususnya dalam bidang kesetaraan gender, pendidikan berkualitas, dan pelestarian budaya.
Koordinator Program Studi Pendidikan Seni Tari Dr Eny Kusumastuti menyampaikan, lomba tari ini dirancang untuk menumbuhkan apresiasi seni mahasiswa, sekaligus menjadi wadah bagi generasi muda dalam menggali dan menyampaikan kisah perjuangan perempuan melalui karya tari yang orisinal, kreatif, dan penuh makna.
Di tahun pertama, peserta lomba tari mahasiswa Tingkat Nasional Kalatara UNNES diikuti oleh perguruan tinggi negeri dan swasta, di antaranya Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Bhamada Slawi, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Padang, Poltekkes Kemenkes Surakarta, ISBI Bandung, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Lomba ini dilaksanakan secara daring, di mana setiap peserta mengirimkan video penampilan tari dengan materi yang telah ditentukan oleh panitia. Proses penilaian dewan juri berlangsung pada tangggal 24–26 September, aspek yang dinilai meliputi wiraga (penguasaan gerak), wirama (kesesuaian irama), wirasa (penghayatan), dan penampilan secara keseluruhan. Pada tanggal 30 September, dewan juri yang terdiri dari Ryndu Puspita Lokanantasari SSn MSn; Endik Guntaris SPd MPd; dan Rimasari Pramesthi Putri SPd MPd mengumumkan tiga penampil terbaik.
Juara I diraih oleh BKKT Universitas Sebelas Maret Surakarta, juara II oleh Cakrawidya Universitas Negeri Malang, dan juara III oleh Ilma Sahwahita Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam sesi pengumuman melalui Zoom meeting, ketiga juri juga memberikan evaluasi dan masukan bagi para peserta. Mereka menekankan pentingnya memperhatikan kualitas kepenarian dalam garap kelompok, mengingat materi tari yang dilombakan bukan tari tunggal. Setiap kelompok perlu menyamakan teknik dan bentuk gerak serta membangun kebersamaan dengan menurunkan ego masing-masing penari. Proses latihan yang matang menjadi hal utama, karena juri dapat menilai perbedaan antara kelompok yang rajin berlatih dengan yang jarang berlatih. Selain itu, kepekaan terhadap irama serta kemampuan menginterpretasikan materi tari yang dibawakan juga menjadi aspek penting dalam penilaian lomba ini.
Ketua panitia Sestri Indah Pebrianti SPd MA menyampaikan ucapan selamat kepada para juara serta apresiasi kepada seluruh peserta Kalatara UNNES 2025. Harapannya, capaian prestasi ini dapat menjadi motivasi untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi bagi perkembangan seni dan budaya,” ungkap Sestri.
Dengan semangat kolaborasi antara seni, pendidikan, dan nilai perjuangan perempuan, Kalatara UNNES 2025 diharapkan mampu memberi manfaat sekaligus menjadi inspirasi dalam memperjuangkan kesetaraan gender melalui seni pertunjukan tari.













