Kompetensi akademik menjadi kompetensi utama yang mesti diraih oleh mahasiswa. Namun demikian, kompetensi ini perlu diimbangi dengan kompetensi terkait dengan pengembangan kepribadian dan keterampilan sosial. Hal ini menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.
Demikian dinyatakan oleh Koordinator Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni UNNES, Mujimin MPd, dalam “Gebyar Jawa dan Pekan Seni” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Jawa, Jumat (17 November 2023), di kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dan Prodi Sastra Jawa ini menampilkan berbagai acara, antara lain kirab budaya, lomba macapat, lomba membaca gurit, dan lomba permainan tradisional.
Mujimin mengatakan, penguasaan kompetensi akademik masih tetap menjadi fondasi utama dalam pendidikan tinggi. Mahasiswa bahasa Jawa diharapkan memiliki pemahaman mendalam terhadap kesejarahan, sastra, dan kebudayaan Jawa. Kemampuan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membangun dasar yang kuat untuk mengembangkan diri di masa depan.
Melalui berbagai aktivitas atau kegiatan non-perkuliahan, pengembangan kepribadian dan keterampilan sosial itu bisa dilatih. Kegiatan keorganisasian maupun aktivitas berkesenian menuntut setiap anggotanya untuk berdisiplin, tanggung jawab, saling menghargai, dan menjunjung tinggi kebersamaan. Nilai-nilai itu yang bakal terinternalisasi kepada diri mahasiswa dan kelak berguna ketika memasuki dunia kerja.
Kegiatan Gebyar Jawa yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa kedua prodi ini juga dilanjutkan dengan pementasan wayang oleh tiga mahasiswa dalang dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa pada Jumat malam. Mereka menyuguhkan lakon “Prabu Paripurna” dalam gaya pakeliran Surakarta dan Yogyakarta di Kampung Budaya UNNES, Sekaran, Gunungpati, Semarang.
Di lokasi yang sama, pada hari Sabtu, kegiatan dilanjutkan mulai pukul 14.00 WIB dengan pementasan wayang kulit oleh Irfan Dao Zaidan Nabhan. Dia adalah juara II dalam Festival Dalang Anak Nasional 2023. Irfan bakal memainkan lakon “Jarasandha” selama satu jam. Setelah itu, kegiatan bakal dilanjutkan dengan sarasehan budaya.
Pada malam harinya, karawitan Sekar Domas UNNES bakal menyuguhkan gending-gending Jawa selama satu jam mulai pukul 19.00 WIB. Setelah itu, Adhitya Bayu Setiaji, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa angkatan 2023, bakal menyuguhkan wayang golek “Negor Angkara Murka” dan dilanjutkan penampilan Ki Cahyo Kuntadi, dalang kenamaan dari Solo, dengan lakon “Rahwana Putih”. (Dhoni Zustiyantoro/*)