Wayang Lakon Kresna Duta menjadi penutup gelaran Bulan Bahasa Seni Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES), Jumat (2/12) bertempat di Kampung Budaya.
Pagelaran Wayang ini menampilkan kolaborasi bersama pimpinan UNNES. Dalam kesempatan ini, Rektor UNNES Prof Dr S. Martono menjadi Prabu Kresna, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt menjadi Bathara Bargawa, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof Heri Yanto MBA PhD menjadi Raden Setyaki.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Ngabiyanto MSi menjadi Bathara Janaka, dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof Dr Dekan FBS UNNES Dr Sri Rejeki Urip MHum menjadi Dewi Kunthi Nalibrata.
Lakon Kresna Duta menceritakan Prabu Kresna yang menjadi duta Pandawa untuk melengkapi duta yang ketiga kalinya.
Kresna mengendarai kereta Jaladara yang ditarik empat kuda. Sebagai sais dipercayakan kepada Setiyaki. Ditengah perjalanan dihadang dewa Narada, Janaka, Kanwa dan Parasu. Para dewa diperintahkan Guru Dewa untuk menyaksikan perundingan antara Kresna dengan Duryudana.
Setelah sampai di Astina ternyata Duryudana telah mempersiapkan banyak prajurit untuk berperang. Dalam perundingan Duryudana tidak bersedia memenuhi kewajibanya untuk mengembalikan hak bagian keluarga Pandawa tanpa diperjuangkan melalui adu kekuatan.
Di Aloon-aloon Kresna telah dihadang prajurit, ternyata yang ada adalah Setiyaki. Terjadilah perang tanding antara Burisrawa melawan Setiyaki. Oleh karena gelagat akan adanya pengeroyokan, Setiyaki lari mencari Kresna. Di pendapa pasewakan terjadilah keelokan setelah Duryudana menolak permintaan Kresna.
Munculah kekuatan mantram sakti Kresna yang menakutkan sehingga terjadi huru hara. Melihat gelagat yang kurang baik Narada menenteramkan Wisnu agar segera berubah kembali menjadi Kresna. Sebagai duta berarti gagal, Kresna segera kembali ke Wiratha bersama Setiyaki. Kresna melaporkan bahwa Astina sudah bersiap berperang melawan Pandawa.
Pagelaran Wayang Kolaborasi ini juga dimeriahkan Anugerah Leprid atas penulisan pantun konservasi UNNES terbanyak 10.000 pantun. Selain itu ada Penghargaan Alumni Inspiratif dan ditutup Doa Bersama Dipimpin oleh Habib Noval bin Idrus Muthohar.
Dalang pada pagelaran ini yakni Ki Muhammad Farhan Al Fawwaz mahasiswa FBS UNNES dan Ki Dr Widodo Bratasejati MSn. Didukung oleh Dosen, Tendik, Mahasiswa dan Alumni FBS UNNES UKM Kesenian Jawa. (Sumber: unnes.ac.id)