Mahasiswa D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menggelar Semarang International Illustration Festival (SIIF) ke-5. Acara dua tahunan ini berlangsung pada 8–13 September 2025 dengan menghadirkan 208 karya ilustrasi dari Indonesia, Singapura, Iran, Palestina, Mesir, dan berbagai negara lainnya.
Mengusung tema Being Human: The Presence of Imperfection, SIIF #5 berusaha menyuarakan kehidupan manusia melalui karya seni. Para ilustrator menampilkan perspektif mereka mengenai makna menjadi manusia, lengkap dengan ketidaksempurnaan yang justru menghadirkan keindahan.
Selain pameran karya, rangkaian acara SIIF tahun ini juga diisi dengan art performance, mural, talkshow, hingga lomba menggambar. Berbagai pembicara ternama turut dihadirkan untuk memperkaya pengalaman pengunjung.
Salah satu pengunjung, Suciati dan Ahmad Najah, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNNES, mengaku kagum dengan karya-karya yang dipamerkan. Mereka tertarik dan penasaran terhadap karya-karya seniman dari dalam negeri dan luar negeri. “Selain unik, karyanya punya makna tersendiri yang menyegarkan otak, bisa jadi tempat healing,” ujar Ahmad.
Tak hanya menjadi ruang apresiasi seni, SIIF juga dimanfaatkan mahasiswa sebagai ajang belajar entrepreneurship. Mereka menjual barang dagangan bertema ilustrasi dengan harga terjangkau bagi pengunjung.
Ketua Panitia, Khaliza Khuraira Kamila, menuturkan bahwa SIIF #5 berhasil meraih dukungan lebih luas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Lebih banyak negara yang berpartisipasi mengirimkan karya. Salah satu semboyan SIIF #5 adalah ketidaksempurnaan manusia yang justru menjadikan kita sempurna sebagai manusia,” ujarnya.
Selain menjadi ajang apresiasi seni, SIIF #5 juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui festival ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengapresiasi karya seni, tetapi juga mengembangkan keterampilan kewirausahaan, manajemen acara, hingga membangun jejaring internasional yang memperkuat kerja sama lintas budaya.
Dengan berbagai rangkaian acara dan keterlibatan seniman internasional, SIIF #5 bukan hanya menjadi ruang apresiasi karya ilustrasi, tetapi juga medium dialog budaya yang mempertemukan perspektif manusia dari berbagai negara. Festival ini menegaskan posisi UNNES, khususnya Prodi DKV, sebagai motor penggerak kreativitas dan internasionalisasi seni di tingkat global. (Ika Rizki Refima Putri/Student Staff Humas FBS UNNES)
