Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Ajarkan Bahasa Indonesia di Manila Science High School, Filipina

Universitas Negeri Semarang > Faculty of Languages and Arts > Kabar Kampus > Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Ajarkan Bahasa Indonesia di Manila Science High School, Filipina

Ika Rizki Refima Putri, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, berkesempatan menjalani program Lantip Internasional di Manila, Filipina, selama kurang lebih satu bulan.

Dalam kegiatan tersebut, Ika bertugas menjadi guru Bahasa Indonesia di Manila Science High School, salah satu sekolah sains terbaik di Filipina. Ia mengajar siswa kelas 7 dengan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada bahasa, tetapi juga diselipkan unsur budaya sebagai ajang internasionalisasi budaya Indonesia.

Ika menuturkan bahwa tantangan utama dalam mengajar di negeri orang adalah perbedaan bahasa dan budaya belajar siswa.

“Awalnya mereka agak bingung ketika mendengar bahasa Indonesia, tapi saya mencoba membuat kelas lebih hidup dengan permainan, lagu, dan aktivitas interaktif. Dari situ mereka jadi semangat dan antusias,” ungkapnya.

Selain itu, Ika juga merasakan pengalaman berharga sebagai pendidik lintas budaya yang harus menyesuaikan diri, tidak hanya soal metode mengajar, tetapi juga menghargai kebiasaan dan gaya komunikasi yang berbeda dengan siswa di Indonesia.

Program Lantip Internasional ini menjadi salah satu bentuk internasionalisasi UNNES melalui kerja sama dengan Philippine Normal University, yang dikenal sebagai The National Center of Teacher Education. Melalui program ini, mahasiswa UNNES tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar dari perbedaan sistem pendidikan, budaya, serta atmosfer belajar di luar negeri.

Kegiatan ini juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada Goal 4 mengenai Quality Education dan Goal 17 mengenai Partnerships for the Goals. Melalui program ini, mahasiswa UNNES tidak hanya mendukung peningkatan kualitas pendidikan lintas negara, tetapi juga memperkuat kerja sama internasional di bidang pendidikan antara Indonesia dan Filipina.

“Pengalaman ini membuka mata saya bahwa menjadi guru tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi perantara budaya Indonesia. Saya merasa bangga bisa memperkenalkan bahasa sekaligus identitas bangsa di kancah internasional,” kata Ika.

Related Posts

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy