“The Roaring Twenties” Suguhkan Empat Drama Klasik Amerika

Universitas Negeri Semarang > Faculty of Languages and Arts > Kabar Kampus > “The Roaring Twenties” Suguhkan Empat Drama Klasik Amerika

Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris semester IV, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Semarang (UNNES), mempersembahkan pertunjukan teater bertajuk The Roaring Twenties, Jumat, 13 Juni 2025. Pementasan yang digelar di Gedung B6 FBS UNNES ini merupakan proyek akhir mata kuliah Theatre dan menarik lebih dari 400 penonton.

Pertunjukan ini menghadirkan empat naskah drama peraih penghargaan Pulitzer asal Amerika Serikat yang ditulis pada era 1920-an, yaitu Miss Lulu Bett karya Zona Gale, Strange Interlude karya Eugene O’Neill, Craig’s Wife karya George Kelly, dan Icebound karya Owen Davis. Masing-masing naskah disajikan dengan interpretasi artistik yang memperhatikan konteks sosial budaya dari era tersebut.

Ketua Panitia, Sefind Xena Pratama G, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kerja keras seluruh mahasiswa dalam menyukseskan pementasan ini. “Prosesnya sungguh luar biasa, mulai dari persiapan hingga pementasan. Kegiatan ini bukan hanya tentang tampil di panggung, tapi juga wadah bagi teman-teman Sastra Inggris untuk mengekspresikan diri dan mengasah kreativitas,” ungkapnya.

Hal ini turut mendukung SDGs 11 (Sustainable Development Goal 11) berupa perwujudan kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan, yang secara langsung mendukung pelestarian serta pengembangan kegiatan seni dan budaya, termasuk pertunjukan drama sebagai bentuk ekspresi budaya. Dukungan terhadap drama sebagai seni pertunjukan tidak hanya memperkuat identitas dan warisan budaya lokal, tetapi juga memperkaya interaksi sosial serta membuka peluang ekonomi kreatif di kawasan perkotaan.

Baca juga: Tampilkan Nuansa Era 1920-an dengan Totalitas

Pertunjukan The Roaring Twenties mendapat antusiasme tinggi dari para penonton. Salah satu pengunjung, Alen, mengaku terkesan dengan pementasan yang ia saksikan. “Setiap pementasan punya bagian ikonik tersendiri. Aku paling suka Miss Lulu Bett karena mengangkat tema women empowerment yang bermakna,” tuturnya.

Meskipun setiap penonton memiliki preferensi masing-masing, naskah Craig’s Wife menjadi salah satu yang paling banyak menarik perhatian. Banyak penonton menilai bahwa kekuatan karakter, ekspresi emosi yang intens, serta kemampuan para aktor dalam membangun suasana khas era 1920-an menjadi faktor utama yang membuat pementasan ini berkesan.

Dengan keberhasilan pementasan The Roaring Twenties, mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2023 telah menunjukkan dedikasi, kreativitas, serta kemampuan interpretatif yang mengesankan dalam menghidupkan kembali drama klasik Amerika. Pertunjukan ini sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi seni pertunjukan dalam dunia pendidikan dan pengembangan karakter mahasiswa. (Ika Rizki Refima Putri/Student Staff Humas FBS UNNES/*)

Related Posts

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy