Dua mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni UNNES mementaskan lakon “Dasamuka Gledhek” dalam rangkaian Siberi Fest, Jumat (7 Juni 2024), di Villa Siberi, Banjarejo, Boja, Kendal. Acara ini menyuguhkan penampilan dua mahasiswa, yaitu Dhanang Wahyu Prasetya dan Rio Candra, sebagai bagian dari ujian mata kuliah Sastra Pewayangan. Pementasan ini diselenggarakan atas kerja sama dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa serta Prodi Sastra Jawa FBS Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Dhanang Wahyu Prasetya dan Rio Candra, dua dalang muda berbakat dari UNNES, berhasil memukau penonton dengan kepiawaian mereka dalam membawakan kisah epik “Dasamuka Gledhek”. Keduanya menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam menghidupkan karakter-karakter wayang, menyajikan cerita dengan penuh dinamika dan emosi yang mengalir.
Dhanang Wahyu Prasetya menunjukkan kepiawaiannya dalam mengolah suara dan gerak wayang, menciptakan suasana yang dramatis dan mendalam. Rio Candra, dengan keluwesan dan kreativitasnya, berhasil menghadirkan nuansa humor yang menyegarkan di tengah-tengah cerita yang penuh ketegangan. Kolaborasi mereka menghasilkan pertunjukan yang tidak hanya memikat, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai moral dan budaya.
Lakon “Dasamuka Gledhek” mengisahkan tentang raja raksasa Dasamuka, yang dikenal dengan nama Rahwana, dan ambisinya untuk menguasai dunia. Cerita ini menyoroti perjuangan para ksatria dalam menghadapi kekuatan jahat dan menegakkan kebenaran. Melalui karakter-karakter wayang yang dihidupkan oleh Dhanang dan Rio, penonton diajak merenungkan tentang kekuasaan, kesetiaan, dan pengorbanan.
Pementasan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Siberi Fest, sebuah festival budaya yang diselenggarakan di Villa Siberi, Boja, Kendal. Festival ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan seni dan budaya tradisional Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Siberi Fest menampilkan berbagai pertunjukan seni, workshop, dan pameran yang melibatkan komunitas lokal dan nasional.
Bagi Dhanang dan Rio, pementasan ini juga merupakan bagian dari ujian mata kuliah Sastra Pewayangan yang mereka ikuti. Melalui pementasan ini, mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis dan artistik mereka, tetapi juga komitmen mereka dalam melestarikan warisan budaya Indonesia. Dosen pengampu mata kuliah, Dr. Sucipto Hadi Purnomo, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi kedua mahasiswa ini dan berharap agar mereka terus berkarya dalam dunia seni pewayangan.
Pementasan wayang kulit lakon “Dasamuka Gledhek” oleh Dhanang Wahyu Prasetya dan Rio Candra dalam Siberi Fest ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya tradisional. Acara ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk mencintai dan mempelajari seni wayang kulit sebagai bagian dari identitas bangsa.