Praforum Fakultas Bahasa dan Seni Indonesia dibuka Rabu (28/2/2024) malam di Dekanat Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (Unnes). Praforum dihadiri oleh 12 pimpinan perguruan tinggi lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, dan Sistem Informasi UNNES, Prof Dr Ngabiyanto, mengatakan Praforum FBS merupakan kesempatan yang strategis untuk saling belajar. Sebab, semua kampus memiliki tuntutan berkinerja tinggi dan memberikan layanan pendidikan optimal.
“Bagi kampus yang sudah PTNBH (perguruan tinggi negeri badan hukum), bisa belajar kepada yang lebih senior. Bagi yang belum PTNBH, bisa belajar dengan yang sudah berstatus badan hukum. Saya kira ini kesempatan yang baik untuk saling belajar,” ujar Prof Ngabiyanto dalam sambutannya.
Misalnya, Prof Ngabiyanto mengatakan, UNNES telah memiliki sembilan jurnal yang terindeks Scopus. Namun, jumlah capaian artikel hasil riset dosen perlu untuk ditingkatkan. “Di sinilah misalnya UNNES yang baru setahun menjadi PTNBH perlu untuk belajar kepada Universitas Negeri Malang dan Universitas Pendidikan Indonesia yang sudah lebih senior dan produktivitasnya bagus,” ujarnya.
Praforum FBS digelar di UNNES pada Rabu hingga Jumat (28 Februari-1 Maret 2024). Forum ini diikuti oleh 14 pimpinan dari 12 universitas LPTK se-Indonesia.
Ketua Forum Fakultas Bahasa dan Seni Indonesia, Prof Nonny Basalama PhD, menyatakan bahwa praforum menjadi langkah awal untuk merumuskan dan menyepakati berbagai hal yang bakal digelar di Universitas Negeri Medan pada Juli 2024 mendatang.
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNNES, Prof Dr Tommi Yuniawan menyatakan praforum menjadi langkah strategis untuk bersama saling memajukan lembaga. “Mari kita berjalan dan berlari bersama untuk memajukan pendidikan di Tanah Air,” ujar Prof Tommi.(DZ/*)
