Dhoni Zustiyantoro
International Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, dan BUCA IMSEF Turki, menyelenggarakan lomba karya tulis ilmiah internasional. Lomba bertajuk Youth International Science Fair (YISF) ini diselenggarakan pada 8-12 Maret 2023 dan diikuti oleh empat jenjang pendidikan, yaitu SD, SMP-SMA, Universitas, dan umum dari seluruh dunia. Tim Universitas Negeri Semarang berhasil memperoleh silver medal atau medali perak dalam lomba tersebut.
Lomba yang diselenggarakan di Bali tersebut memiliki serangkaian acara mulai dari opening hingga awarding day. Sebagai perlombaan tingkat internasional, lomba tersebut diikuti oleh tim dan berbagai negara. Perwakilan dari Universitas Negeri Semarang terdiri atas lima mahasiswa, yaitu Restu Aditia dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2019; Alif Farkhatunnisa dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2020; Imtiyaza N. Hadana dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2021; Genis Naila Alfunafisa dari Sastra Inggris 2020; dan Iis Aisyah dari Bimbingan dan Konseling 2019.
Tim yang dibimbing oleh Qurota Ayu Neina, S.Pd., M.Pd., dosen Jurusan Bahasa Indonesia tersebut, mengangkat judul karya tulis ilmiah “Kupis Camer: An Antioxidant Cake Alternative Made by Utilizing Waste to Become a Typikal Modern Food of Tegal City”. Restu sebagai pimpinan tim menjelaskan, latar belakang mengangkat judul tersebut karena melihat konsumsi pisang yang banyak dan adanya kandungan gizi yang belum dimanfaatkan dari kulit pisangnya. Maka, dibuatlah sebuah kue berbahan antioksidan dari kulit pisang tersebut. Kulit pisang diolah menjadi makanan modern khas Kota Tegal.
Persiapan yang dilakukan oleh tim sudah sejak liburan semester setelah mengetahui info lomba tersebut. Sebab, perlu adanya persiapan yang banyak, mulai dari proposal, paper, pamflet, dan lain sebagainya. Di samping itu, mereka juga mepersiapkan public speaking dalam bahasa Inggris, persiapan bootcamp, dan pembuatan produk yang akan dipresentasikan. Karena terdiri atas beberapa orang, semua pekerjaan dibagi dengan rata dan saling membantu.
Berkaitan dengan management waktu di awal semester, mereka membuat skala prioritas dan selalu memperhatikan batas waktu (deadline). Secara keseluruhan, kurang lebih selama tiga bulan mereka melakukan persiapan, mulai dari pembuatan dan pengajuan proposal, artikel, hingga pembuatan power point.
Kendala dalam proses lomba tersebut pada mulanya berkaitan dengan pendanaan. Apalagi lomba tersebut dilaksanakan secara luring di lokasi lomba, sehingga membutuhkan lebih banyak dana. Namun, akhirnya mendapat dana dari dekanat, sehingga dapat berjalan lancar.
Genis, mahasiswa Sastra Inggris yang menjadi salah satu anggota tim mengatakan bahwa jangan ragu mencoba khususnya mengikuti lomba. Menurutnya, menang atau kalah adalah hal biasa. Namun mental akan terbentuk dengan berbagai pengalaman yang telah dicoba.(*)
Teks oleh Winarsih/Student Staff Humas FBS UNNES