Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Dr. Tommi Yuniawan, M.Hum., meraih penghargaan sebagai presenter terbaik dalam The Unima International Conference on Social Sciences and Humanity (UNICSSH) Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) ke-X tahun 2022, di Universitas Negeri Manado (UNIMA), 11-13 Oktober 2022.
Konaspi merupakan wadah insan pendidik dan tenaga kependidikan Indonesia melakukan refleksi, menuangkan gagasan, pemikiran, dan berbagai solusi dalam menjawab berbagai masalah pendidikan dan pembangunan nasional. Konaspi 2022 yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” ini memiliki momentum yang sangat strategis di saat Indonesia menjadi Presidensi G20 yang mengusung tema utama yaitu Recover Together, Recover Stronger. Diharapkan akan menjadi titik balik untuk pemulihan ketika situasi pandemi Covid-19 dan menjadi upaya bersama dalam semangat nilai budaya dan kearifan lokal gotong royong.
Dalam presentasinya, Tommi menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi pendidikan tinggi salah satunya adalah World Class University. Saat ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) telah memiliki 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang sejalan dengan beberapa indikator yang digunakan lembaga-lembaga pemeringkatan kelas dunia atau World Class University (WCU). Hal ini tentunya harus disambut dengan cepat dan tepat oleh seluruh perguruan tinggi, tidak terkecuali Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang bervisi menjadi universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.
Faktor kepemimpinan menjadi penyebab utama berhasil atau tidaknya suatu perguruan tinggi dalam mewujudkan visinya. Fathur Rokhman (2016, 2018) membuat konsep Kepemimpinan Bertumbuh. Kepemimpinan bertumbuh dianalogikan dengan pohon yang memiliki prinsaip, yakni: (1) mengenal benih bertumbuh dalam kepemimpinan, (2) membuat pohon kepemimpinan kuat, (3) mengembangkan jejaring pohon kepemimpinan, (4) mengelola terpaan badai dalam kepemimpinan, serta (5) menumbuhkan benih baru kepemimpinan.
Berdasarkan analis data, dari kelima tahapan tersebut, memperkuat pohon dalam kepemimpinan merupakan aspek yang paling dibutuhkan dengan tetap memperhatikan empat aspek yang lainnya. Untuk itulah, model kepemimpinan bertumbuh untuk peningkatan layanan profesionalisme tenaga kependidikan menuju World Class University menjadi hal utama yang perlu dilakukan.
Dekan FBS UNNES, Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., mengepresiasi penghargaan yang diraih Dr. Tommi yang juga dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNNES itu. “Saya menyampaikan selamat dan sukses atas penghargaan sebagai best presenter kepada Dr. Tommi Y di forum Konaspi yang diikuti oleh sekira seribuan peserta dari 12 LPTK (lembaga pendidikan tenaga kependidikan) seluruh Indonesia. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi.”
Dari UNNES, hadir sekitar 84 peserta, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Ketua Senat, Ketua Majelis Profesor, Ketua Lembaga, Dekan, Wakil Dekan, Korprodi serta dosen. Dari FBS UNNES, hadir Dekan, Wakil Dekan I dan III, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, serta Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa.
“Kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Negeri Indonesia (ALPTKNI) setiap dua tahun ini semoga memberikan sumbangsih pemikiran bagi pendidikan di Indonesia,” ujar Tommi.(*)