UNNES selenggarakan dialog terbuka mahasiswa dengan pimpinan dengan mengusung tema UNNES gemilang untuk indonesia maju, Jumat (26/03).
Agenda dialog terbuka ini merupakan agenda rutin sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi dan membangun keakraban antara mahasiswa dengan pimpinan universitas. Kegiatan ini dilakukan secara virtual dan diikuti oleh lebih dari 800 peserta baik dari pimpinan universitas, fakultas, dosen, dan mahasiswa.
Acara ini merupakan rangkaian acara dies natalis UNNES ke 56. Pada kesempatan ini membicarakan berbagai isu yang santer berkembang di UNNES, dan saling bertukar curah gagasan guna menemukan solusi untuk mewujudkan UNNES yang lebih baik.
“Kami berharap perayaan dies natalis UNNES ke 56 tidak hanya sekadar perayaan,namun dapat dijadikan refleksi untuk menjadi UNNES yang lebih baik ” ujar Presiden Mahasiswa UNNES, Wahyu Suryono Pratama.
Rektor UNNES menyebutkan bahwa UNNES membuka peluang selebar-lebarnya terhadap aspirasi mahasiswa.
“UNNES merupakan kampus yang merdeka. UNNES berkomitmen untuk menjamin kebebasan berpendapat. Seluruh civitas akademika berhak menyampaikan pendapat tanpa adanya tekanan.” jelas Rektor UNNES
Selanjutnya, terkait dengan isu pelanggaran HAM di UNNES. Prof Fathur secara tegas juga menyampaikan UNNES siap menjunjung tinggi dalam penegakan HAM di lingkungan universitas.
“UNNES sebagai lembaga pendidikan berkomitmen untuk turut serta mengawal dan menjaga implementasi HAM di UNNES. UNNES siap menindak tegas apabila ditemukan kasus pelanggaran HAM di UNNES sesuai dengan regulasi yang berlaku ” ujar Rektor UNNES.
Selanjutnya acara diisi dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab bersama antara mahasiswa dan pimpinan UNNES dipimpin oleh saudara Wahyu Suryono Pratama selaku Presiden Mahasiswa UNNES.