SEMARANG-Karakter humanis sebagai ciri khas Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang diharapkan terinternalisasi dalam diri setiap mahasiswa. Menghadapi era disrupsi dan Revolusi Industri 4.0, karakter humanis tetap relevan dan mampu menjadi bekal menghadapi persaingan kerja yang kian kompetitif.
Demikian harapan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FBS Unnes, Eko Raharjo, ketika memimpin penanaman pohon di Sadeng, Gunungpati, Semarang, Jumat (29/11). Penanaman pohon dilakukan oleh mahasiswa, dosen, UPT Konservasi Unnes, Camat Gunungpati, dan perwakilan dari kepolisian dan TNI.
Eko menuturkan, mahasiswa baru diwajibkan untuk menanam satu pohon dan merawatnya. Bukti penanaman dan perawatan itu mesti diunggah ke dalam sistem. Karakter humanis menjadi ciri khas FBS Unnes, di samping kekhasan fakultas lain di Unnes yang meliputi inspiratif, peduli, inovatif, kreatif, sportif, jujur, dan adil. “Diharapkan, melalui penanaman pohon mahasiswa turut menjaga alam. Mereka menjadi lebih peduli kepada sekitar dan itu menjadi karakter yang penting bagi masa mendatang,” ujar Eko.
Dosen Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik) itu mengatakan, karakter humanis dalam tataran praktis ialah dengan memanusiakan dan menghormati orang lain. Meski zaman terus bergerak dinamis, namun karakter ini diharapkan terus terinternalisasi dalam diri generasi muda pada era persaingan global. Menurutnya, mahasiswa kelak memiliki tantangan yang semakin kompleks. Untuk itu, perguruan tinggi punya kewajiban untuk membekali mahasiswa agar mampu menjadi bagian dari gerak laju kemajuan bangsa.
Prestasi
Eko mengatakan, beberapa waktu lalu, mahasiswa FBS yang berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) meraih juara I dalam Lomba Inovasi Digital Mahasiswa Nasional yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan di Universitas Negeri Yogyakarta. Kedua mahasiswa itu ialah Rizki Alfiana (Seni Rupa FBS) dan Fifi Fauziah (Desain Komunikasi Visual FBS) dan Danang Kartika Kuncoro dari FMIPA.
Ia mengatakan, pada masa mendatang, kompetensi mahasiswa perlu dikembangkan secara lintas peminatan program studi, terutama terkait teknologi informasi, komunikasi, literasi digital, dan kemanusiaan. Kekuatan mahasiswa, dosen dan sumber daya manusia jadi kunci, baik sebagai manager, opeator, pemimpin, maupun policy maker.
Dekan FBS Unnes, Sri Rejeki Urip, mengatakan kampus memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan minat dalam bidang akademik dan nonakademik. FBS Unnes kini memiliki satu program studi yang terakreditasi ASEAN University Network Quality Assurance (AUN QA), yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia. Tiga prodi lain di Unnes yang terakreditasi oleh lembaga yang sama ialah Biologi (FMIPA), Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Fakultas Ilmu Keolahragaan), dan Ekonomi Pembangunan (Fakultas Ekonomi).(*)