Kasus stunting pada balita menjadi isu penting dalam dunia kesehatan, hal inilah yang kemudian menjadi fokus Tim Matching Fund (MF) 2022 Kedaireka untuk berkolaborasi dengan Pemkab Rembang dalam upaya percepatan penurunan angka stunting melalui kemandirian kesehatan berbasis kearifan lokal. Tim MF 2022 Kedaireka terdiri dari 8 orang dosen berasal dari 3 Perguruan Tinggi yakni Prof. Dr. Ari Yuniastuti, M.Kes selaku Ketua Tim MF 2022 Kedaireka, beranggotakan Prof. Dr. drh. R. Susanti, M.P., Prof. Dr. Noor Aini Habibah, M.Si., Dr. Dewi Mustikaningtyas, M.Si. Med, beliau berempat merupakan dosen di jurusan Biologi, FMIPA UNNES Semarang, Kholiq Budiman, S.Pd, M.Pd dosen Ilmu Komputer, FMIPA UNNES Semarang, dr. RR. Sri Ratna Rahayu, M.Kes, Ph.D dosen IKM, FIK, UNNES Semarang, Ervi Rachma Dewi, S.K.M, M.Kes dosen IKM ITEKES Cendekia Utama, Kudus, dan dr, Yanuarita Tursinawati, M.Si.Med dosen FK, UNIMUS Semarang.
Program-program yang telah dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kemandirian kesehatan bagi masyarakat berbasis kearifan lokal untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rembang, antara lain: FGD Rembug Stunting, sosialisasi penurunan stunting, pelatihan/workshop/pemberdayaan masyarakat bagi remaja, ibu hamil dan menyusui, ibu balita, pelatihan kader, budidaya tanaman kelor, pengenalan aplikasi E-Simkes Telponi untuk pencatatan data kesehatan ibu dan balita di Posyandu pengembangan dari model Telponi yang masih manual, diversifikasi produk PMT-Balita berbasis pangan lokal (daun kelor dan ikan laut), dan KKN UNNES GIAT, serta intervensi produk PMT-Balita berbasis pangan lokal. Diseminasi kegiatan MF 2022 Kedaireka melalui seminar nasional dan lomba pembuatan PMT-Balita berbasis pangan lokal (ikan dan daun kelor).
Seminar Nasional Aksi Percepatan Penurunan Stunting dengan tema Strategi Aksi Intervensi Holistik Terintegrasi Berbasis Kearifan Lokal dalam Mendukung Kemandirian Kesehatan Guna Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting telah terselenggara pada Jumat, 30 September 2022 di Rembang. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FMIPA UNNES, Dr. Sugianto, M.Si., Rektor ITEKES Cendekia Utama Kudus, H. Ilham Setyo Budi, S.Kp., M.Kes., dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dr. Ali Shofi’i, MM. Seminar dibuka oleh Wakil Bupati Rembang, H. Mochamad Hanies Cholil Baro’ yang merupakan ketua TPPS (Tim Aksi Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Rembang. Narasumber Seminar Nasional yaitu Nitya Apranadyanti, S.Psi mewakili bapak Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah, dan dr. Mohammad Fathoni Kurnia, Sp.A merupakan dokter spesialis anak di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.
Pada hari Kamis, 17 November 2022 telah diselenggarakan lomba pembuatan produk PMT-Balita berbasis pangan lokal dengan bahan dasar ikan laut dan daun kelor. Peserta lomba merupakan perwakilan KPM (Kader Pembangunan Manusia) dari 17 UPT puskesmas di Kabupaten Rembang. Adapun juri lomba produk PMT-Balita antara lain: Ibu Dyah Hanies Cholil Baro’, S.Gz (Istri wakil bupati Rembang), Ibu Fathin Nabila, S.Gz (Perwakilan dari PERSAGI), Prof. Dr. Noor Aini Habibah, M.Si dan Prof. Dr. drh. R. Susanti, MP (FMIPA UNNES). Aspek yang dinilai meliputi: kreativitas, cita rasa, ketersediaan resep dan proses pembuatan PMT-Balita dalam bentuk video (bahan-bahan yang digunakan, cara pembuatan, cara penyajian, dan respon balita). Juara lomba produk PMT-Balita, yaitu: Juara pertama diraih oleh PKM Pamotan, juara 2 oleh PKM Sedan, juara 3 oleh PKM Kaliori, juara harapan 1 oleh PKM Sluke, juara harapan 2 oleh PKM Sulang, dan juara harapan 3 oleh PKM Gunem. Adapun hadiah bagi pemenang lomba PMT-Balita diberikan pada saat puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional, 20 November 2022 di Rembang.
Serangkaian aksi yang telah dilaksanakan oleh Tim MF 2022 Kedaireka berkolaborasi dengan Pemkab Rembang, diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Rembang hingga mencapai angka satu digit, sesuai harapan Wakil Bupati Rembang.