Sekolah Madania menjadi sekolah target dilakukannya inisiasi kerjasama oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (FMIPA UNNES). Sekolah yang menggunakan kurikulum internasional (Cambridge International Syllabus) dan kurikulum nasional (Kurikulum Merdeka) menjadi alasan yang menguatkan. Dikarenakan di masing-masing jurusan terdapat kelas-kelas internasional yang mempersiapkan para mahasiswa siap untuk berkompetisi menjadi pengajar di sekolah-sekolah internasional.
Yayasan Pendidikan Madania Indonesia (YPMI) sendiri dibidani oleh tiga tokoh nasional, yakni Prof. Dr. Nurcholish Madjid yang lebih dikenal dengan panggilan akrab Cak Nur, Professor Doctor Komaruddin Hidayat dan Drs. Ahmad Fuadi pada tahun 1995. Selang satu tahun berikutnya berdirilah sekolah Madania yang beralamat di Perumahan Telaga Kahuripan, Rt.009/007, Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor 16310.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Masrukan, M.Si, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. Parmin, M.Pd, diterima oleh Alfi Afifah, M.Si., selaku Head of School Development and Quality Assurance, Yayasan Pendidikan Madania Indonesia yang didampingi oleh Kepala Sekolah jenjang SD dan Kepala Sekolah jenjang SMP-SMA. Turut serta rombongan dari FMIPA, Ketua Jurusan Matematika sekaligus Koordinator Program Studi Pendidikan Matematika, Koordinator Program studi Matematika, Koordinator Program studi Pendidikan Biologi, Koordinator Program studi Biologi, Sekretaris Jurusan Kimia dan Anggota Gugus Kerjasama.
Sesi pertemuan yang berlangsung di ruang perpustakaan sekolah Madania diawali dengan perkenalan dan paparan tentang sekolah Madania dengan segala bentuk aktivitasnya. Dilanjutkan dengan sekelumit informasi tentang UNNES dan FMIPA beserta keunggulannya. Potensi dilakukannya kerjasama bermunculan setelah kedua pihak melakukan diskusi intensif terkait kurikulum, rekruitmen staf, magang, pengembangan sumberdaya yang dipunyai masing-masing.
Setelah kegiatan penandatangan dokumen kerjasama, rombongan diajak tour campus melihat berbagai fasilitas yang ada yang digunakan oleh siswa maupun guru. Tak puas diskusi yang telah dilakukan, sepanjang tour campus intensitas diskusi makin kuat dan optimis akan keberlangsungan implementasi kegiatan-kegiatan kerjasama yang segera terwujud.