Masa pandemi Covid-19 melanda dunia sudah lebih dari dua tahun lamanya. Pandemi memaksa dunia pendidikan melaksanakan pembelajaran secara daring, hybrid, hingga kembali luring. Hal ini cukup berpengaruh terhadap siswa dalam pemahaman konsep, terutama dalam pembelajaran daring pada siswa mengenai perkembangan operasional konkret. Pemberdayaan kreativitas guru MI Roudlotul Huda Gunungpati Semarang dalam penggunaan alat peraga pasca pandemi dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan keterampilan kepada guru dalam mengidentifikasi masalah dan menggunakan alat peraga yang dibutuhkan siswa pasca pandemi.
Tim pengabdi Jurusan Matematika FMIPA ini terdiri dari Dr. Bambang Eko Susilo, M.Pd., Dr. Rochmad M.Si., Dr. Mohammad Asikin, M.Pd., dan Dr Walid, M.Si dibantu oleh tim mahasiswa dari Project Math Club (PMC) dan Mathematics Computing Club (MCC). Tim pengabdi melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada bulan Agustus s.d. September 2022. Kegiatan diawali dengan menjaring respon guru terkait kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa MI Roudlotul Huda. Data kesulitan yang terhimpun antara lain kesulitan dalam materi perkalian, pembagian, konsep pecahan, luas dan keliling bangun datar, dan bangun ruang. Kesulitan pada materi-materi ini turut berdampak pada siswa jenjang sekolah menengah.
Kegiatan pengabdian berikutnya ditindaklanjuti dengan pemaparan materi dan demonstrasi pemanfaatan penggunaan alat peraga dari mahasiswa PMC dengan pendampingan tim pengabdi. Selanjutnya bersama pendampingan tim, guru juga mendemonstrasikan penggunaan alat peraga. Guru-guru juga memperoleh motivasi untuk senantiasa berkembang dengan materi growth mindset, serta materi persiapan implementasi Kurikulum Merdeka sehingga guru harus senantiasa adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
Kegiatan pekan berikutnya adalah evaluasi dan diskusi terkait hasil pengabdian yang telah memperoleh respon positif dari para guru. Kegiatan pengabdian di MI Roudlotul Huda yang merupakan sekolah di lingkungan sekitar UNNES ini diharapkan berdampak positif dengan berkurangnya kesulitan siswa dalam belajar sebagai dampak pasca pandemi, yang secara tidak langsung juga berdampak pada jenjang sekolah menengah.