[Jepara, 24/07/22] Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) merupakan salah topik yang menarik banyak perhatian dari para akademisi, guru dan praktisi pendidikan. STEM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan interdisiplin ilmu, yaitu sains, teknologi, engineering, dan matematika yang pada praktiknya, keempat komponen tersebut muncul dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran STEM, guru dapat mengajak siswa untuk dapat mengkoneksikan antara konsep yang telah dipelajari dengan persoalan dunia nyata.
Penerapan pendekatan STEM bisa dilaksanakan dengan berbagai macam media, salah satunya adalah menggunakan robot. Pengenalan robot di sekolah menjadi krusial di era revolusi industri 4.0. Robot merupakan salah satu teknologi yang sudah banyak diimplementasikan di dunia industri. Keterampilan khusus terkait robot perlu untuk dikenalkan kepada siswa. Guru memainkan peran penting dalam memberikan bekal keterampilan robotik kepada siswa. Menggunakan pendekatan STEM ini diharapkan siswa dapat memiliki keterampilan abad 21, yaitu keterampilan berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi, dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan persoalan di lingkungan sekitar.
Untuk mengenalkan pembelajaran STEM berbasis robot, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Jurusan Ilmu Komputer Universitas Negeri Semarang (ILKOM UNNES) yang terdiri dari Riza Arifudin, M.Cs., Zaenal Abidin, Ph.D., Devi Ajeng Efrilianda, M.Kom., Jumanto, M.Cs., dan Abas Setiawan, M.Cs. memberikan pelatihan pembelajaran STEM di SD Negeri 1 Karimunjawa. Kegiatan yang dilaksanakan pada salah satu ruang kelas dengan diikuti oleh sekitar 10 orang guru mendapat apresiasi dan sambutan baik dari pihak sekolah.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada tim dosen Ilmu Komputer UNNES yang walaupun jauh dapat hadir dan berbagi wawasan dan pengetahuan ke kami”, papar Septia Setyo Rahayu, S.Pd. dalam sambutannya mewakili Kepala SD Negeri 1 Karimunjawa yang kebetulan berhalangan hadir.
Sesi pendalaman materi disampaikan oleh anggota pengabdian, Zaenal Abidin, Ph.D. yang memaparkan pentingnya pendekatan pembelajaran STEM untuk menstimulasi kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu keterampilan abad 21 yang perlu ditingkatkan oleh para siswa selain membaca dan menulis adalah kemampuan berpikir runut kritis dan pemecahan masalah. Kemampuan ini bisa menjadi bekal mereka dalam jenjang kehidupan selanjutnya baik di lingkungan sekitar maupun di dunia profesional yang akan mereka tekuni di masa mendatang.
“Jujur saya baru mendengar istilah STEM dan mulai terbuka wawasan tentang pendekatan pembelajaran STEM untuk siswa. Kami terbuka untuk tim Dosen Ilkom untuk memberikan pelatihan lanjutan”, ungkap salah seorang guru peserta pelatihan atas kegembiraannya pada kegiatan ini.
Setelah pendalaman materi STEM, sesi selanjutnya adalah praktik pembelajaran STEM dengan assembly robot sederhana yang disampaikan ketua tim pengabdi, Riza Arifudin, M.Cs. Pada sesi ini dijelaskan pendakatan pembelajaran STEM untuk materi IPA kelas 4 Sekolah Dasar Tema 2 dengan topik “Perubahan Energi”. Di sesi ini peserta dibuat kelompok dengan 2-3 anggota untuk merakit robot sederhana dipandu oleh anggota pengabdi lainnya. Robot yang salah satu komponennya adalah solar cell ini bisa dirakit untuk empat bentuk yakni, kapal mini, kincir angin, robot beroda, dan robot berkaki. Para peserta dipersilahkan untuk memilih salah satu robot.
“Silahkan Bapak/Ibu peserta untuk merakit robot, kemudian juga disiapkan pertanyaan untuk siswa yang bisa menstimulus berpikir kritis para siswa terkait dengan perubahan energi yang terjadi pada robot,” jelas Riza Arifudin, M.Cs.
Setelah robot berhasil dirakit oleh para peserta, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas di luar kelas di bawah terik sinar matahari untuk menguji robot mematikan bahwa solar cell yang terpapar matahari dapat berfungsi atau tidak.
Kegiatan pelatihan diakhiri dengan dengan pemberian kenang-kenangan yakni 5 buah unit robot sederhana dan plakat cinderamata untuk SD Negeri 1 Karimunjawa. Besar harapan tim pengabdi agar ilmu yang dikembangkan di kampus dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat luas.