[Semarang, 4/07/2022] Di era pandemi COVID-19 sepanjang dua tahun terakhir ini telah banyak mengubah perilaku masyarakat dengan ditunjang pemanfaatan teknologi digital. Mulai dari rapat yang sebelumnya harus dilaksanakan secara tatap muka dapat dialihkan menjadi rapat daring dengan memanfaatkan platform zoom. Belanja kebutuhan sehari-hari menjadi tidak perlu datang ke toko atau supermarket melainkan cukup menggunakan gadget pribadi, seseorang bisa melakukan pemesanan via marketplace, sehari atau dua hari kemudian barang akan tiba di depan rumah. Hal yang sama juga terjadi pada hampir setiap kegiatan masyarakat ketika ingin makan ataupun minum, cukup menggunakan aplikasi yang tersedia di gadget, seseorang bisa memesan makanan atau minuman kemudian menunggu sekitar 30 menit, makanan atau minuman akan siap di antarkan ke lokasi pemesan.
Hal yang sama seharusnya turut diimplementasikan oleh lembaga zakat dengan pemanfaatan teknologi digital guna optimalisasi penghimpunan dana zakat, infaq, dan sedekah. Dimana banyak masyarakat yang enggan ke luar rumah atau jarang memegang uang cash di dompet ketika berpergian atau sekedar mampir sholat di masjid. Untuk itu, tim dosen Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Workshop: Penguatan Literasi Zakat Digital Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bagi Lembaga Amil Zakat di Lembaga Amil Zakat Cerdas Bersama Semarang (LAZ Cerdas Bersama Semarang).
“Kami berharap melalui workshop ini, para lembaga zakat dapat beradaptasi dengan arus zaman, menjadi melek teknologi, salah satunya pemanfaatan QRIS untuk penghimpunan dana zakat, infaq, dan sedekah dari masyarakat,” Ungkap Ketua tim Pengabdian, Yahya Nur Ifriza, S.Pd., M.Kom.
Workshop yang dihadiri sekitar 30 orang ini dimulai dengan sosialisasi tentang zakat, infaq, dan sedekah khususnya kepada masyarakat muslim yang disampaikan oleh Dr. Prabowo Yudo Jayanto, M. S. A. sebagai salah satu anggota tim pengabdian. Hal ini dirasa perlu untuk kembali menghidupkan semangat berbagi dan memberi kepada masyarakat yang kurang beruntung agar jarak antara si kaya dan si miskin tidak terlalu jauh.
Workshop dilanjutkan dengan demo penggunaan teknologi QRIS untuk zakat, infaq, dan sedekah. Pada sesi ini disampaikan oleh anggota tim pengabdian, Jumanto S. Kom., M.Cs. dengan memberikan contoh melakukan shodaqoh ke LAZ Cerdas Bersama Semarang. Penggunaan QRIS cukup mudah, yakni dengan membuka dompet digital atau mobile banking yang sudah terinstal pada gadget masing-masing. Selanjutnya scan kode QR yang telah disediakan, kemudian memasukkan jumlah nominal yang akan disedekahkan. Setelah itu akan diminta untuk verifikasi pembayaran dan selanjutnya dana akan terhimpun pada rekening QRIS LAZ Cerdas Bersama Semarang.
Kegiatan workshop diakhiri dengan pemberian plakat kode QR oleh tim pengabdian kepada Nugroho Heri Pramono, S.E., M.Si. selaku manajer LAZ Cerdas Bersama Semarang. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat dan bisa diterapkan pada semua Lembaga Amil Zakat di Indonesia, dengan harapan dalam penghimpunan dana zakat, infaq dan sedekah bisa optimal dan dapat segera tersalurkan kepada lebih banyak masyarakat yang akan mendapatkan manfaatnya.