Dosen sekaligus peneliti penerima dana BRIN-PRN Stunting 2021 dari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyerahkan bantuan ratusan bibit tanaman kelor kepada Kelurahan Bandarharjo dan Tanjungmas, Jumat 10 Desember 2021. Bantuan ini sebagai bentuk dukungan terhadap program penurunan angka stunting yang saat ini merupakan Prioritas Riset Nasional.
Kelurahan Bandarharjo dan Tanjungmas merupakan daerah lokus stunting di wilayah Puskesmas Bandarharjo, Kota Semarang. Stunting merupakan masalah kesehatan global. Berbagai upaya telah dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan masalah stunting, namun kasus stunting masih saja ditemukan di wilayah Kota Semarang. Selama ini masalah stunting dikaji dalam lingkup penelitian epidemiologi, belum banyak dikaji melalui pendekatan Nutrigenomik, yaitu mengkaji peran nutrisi spesifik dalam regulasi ekspresi gen. Prof. Dr. Ari Yuniastuti, M.Kes., Prof. Dr. drh. R Susanti, MP., dan Dr. Dewi Mustikaningtyas, M.Si.Biomed. beserta mahasiswa payung penelitian stunting (Friska Kurniawati, Cindy Saharani Ruriasri, Anik Malikhana, Rizka Dwi Kusumawati, dan Siti Maulidiyyah Saharani), telah melakukan kajian senyawa bioaktif dalam Moringa oliefera (kelor) sebagai antiinflamasi, antioksidan dan berpengaruh terhadap protein LEP, IGF1, TNF-α, IL6, dan IL1B diprediksi berpotensi untuk pencegahan stunting. Oleh karena itu tanaman kelor perlu dikembangkan di daerah lokus stunting. Selain itu juga dikembangkan produk olahan daun kelor untuk menunjang ketahanan pangan dan gizi dalam rangka menurunkan angka stunting di wilayah Puskesmas Bandarharjo, Kota Semarang.
Sekretaris Kelurahan Bandarharjo yang hadir mewakili Ibu Lurah turut senang dengan adanya bantuan dari UNNES-BRIN. Beliau berharap, dengan adanya bantuan bibit kelor tersebut masyarakat kelurahan Bandarharjo dapat memanfaatkan tanaman kelor menjadi berbagai produk olahan makanan yang dapat mendukung penurunan angka stunting dan kesehatan pada masyarakat di Kelurahan Bandarharjo.