Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir 2019 sampai sekarang berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Kebijakan protokol kesehatan 6M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan menghindari makan bersama) masih menjadi gold standar yang dilakukan Pemerintah Indonesia selain program vaksinasi. Masyarakat dituntut untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, banyak kegiatan dihabiskan dengan di rumah saja seperti bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan tidak sedikit pula yang kehilangan pekerjaan dikarenakan beberapa perusahaan ditutup. Beberapa hal tersebut membuat tingkat produktivitas masyarakat Desa Larangan Kulon, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah menurun. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan produktivitas masyarakat adalah budidaya tanaman hidroponik. Melalui Perangkat Desa Larangan Kulon, warga sangat berminat untuk mengembangkan budidaya stroberi secara hidroponik, karena tanaman stroberi ada di sekitar rumah tetapi tidak tahu cara merawatnya. Budidaya tanaman hidroponik dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Tim pengabdian kepada masyarakat FMIPA Universitas Negeri Semarang berupaya memberikan edukasi dan keterampilan budidaya stroberi secara hidroponik sebagai alternatif aktivitas di rumah yang menyehatkan warga Desa Larangan Kulon, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah terutama selama masa pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian yang diketuai Dr. Sugianto, M.Si dengan anggota Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., Prof. Dr. Drh. R. Susanti, M.P.; Dr. Parmin, M.Pd dan Heru Setyanto, S.Kom dilaksanakan hari Sabtu tanggal 11 September 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan diawali dengan penjelasan tentang prinsip dan jenis-jenis hidroponik serta aplikasinya pada berbagai tanaman, dan demonstrasi cara menanam stroberi secara hidroponik oleh tim pengabdi. Selanjutnya, peserta diajak praktek langsung bagaimana cara menanam stroberi secara hidroponik. Diskusi dan tanya jawab yang terjalin antara peserta dengan tim pengabdi, menunjukkan tingginya antusiame peserta. Antusiame peserta dan keberhasilan kegiatan antara lain juga terlihat dari 91% peserta mendapat nilai postes minimal 90. Setelah pelatihan juga akan dilakukan monitoring kegiatan untuk memastikan bahwa stroberi yang ditanam secara hidroponik oleh peserta dapat tumbuh sehat, terawat, dan berbuah.