Pandemi covid-19 tak kunjung usai, tetapi bukan berarti kreatifitas menjadi terpengaruh, terinfeksi dan perlahan mati. Prinsip itulah yang dipegang oleh Tim progam kreativitas mahasiswa (PKM) yang diketuai oleh Kiki Novita Sari (Pendidikan Matematika) dengan anggota Khasan Mu’afa (Matematika) dan Mohammad Nashrullah (Teknik Informatika) di bawah bimbingan dosen jurusan Matematika Dian Tri Wiyanti, S.Si., M.Cs.
Tim tersebut lolos dalam pendanaan PKM Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bidang Karsa Cipta tahun 2021. Adapun judul yang diusung oleh tim PKM-KC ini yaitu “Aplikasi Pengubah Suara Menjadi Persamaan Matematika Dengan Algoritma Dynamic Time Warping untuk Mendukung Sistem Pendidikan di Era Digital”.
Inovasi aplikasi yang diusung tim PKM ini dilatarbelakangi oleh transformasi proses pendidikan di Indonesia yang semula dilakukan tatap muka di kelas kini berubah menjadi daring di rumah masing-masing. Perubahan model pembelajaran menimbulkan banyak dampak negatif terutama pada pembelajaran matematika bagi siswa SMP.
Guru sebagai penyampai materi kurang dapat mengimprovisasi cara penjelasan materi. Tidak seperti biasanya, untuk menerangkan materi mereka dapat menulis di papan tulis. Kini mereka harus berkutat dengan pengetikan simbol atau persamaan matematika yang menghabiskan waktu lama. Akhirnya guru hanya menjelaskan materi kepada siswa melalui bantuan slide power point yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Bagi siswa, mereka mengalami kesulitan untuk memahami materi karena kurangnya penjelasan dari guru. Terlebih usia SMP belum mampu berfikir secara abstrak sehingga perlu visualisasi konsep yang dijelaskan oleh guru. Kesulitan lain juga dihadapi oleh siswa SMP yang mengalami keterbatasan (difabel), mereka tidak dapat memahami materi dari guru dengan cepat. Hal ini dikarenakan guru mereka harus memvisualisasi materi sambil terus menjelaskan dengan bahasa isyarat. Sehingga tidak bisa menjelaskan dengan cepat. Masalah tersebut menginisiasi terciptanya aplikasi bernama SMART-EQ. Aplikasi yang dikembangkan selama 3 bulan di laboratorium matematika UNNES tersebut sangat mudah digunakan. Pengguna tinggal mengklik tombol perintah lalu memulai berbicara. Kemudian secara otomatis sistem akan merekognisi dan memproses masukan untuk dihasilkan keluaran. Aplikasi SMART-EQ memiliki tiga fitur utama yaitu mengubah suara menjadi kalimat, suara menjadi persamaan matematika, dan suara menjadi grafik.