Kini obat etnomedisin, atau obat herbal modern telah banyak beredar di pasaran. Obat etnomedisin ini digunakan sebagai obat yang berkhasiat untuk obat kanker, antibakteri, antioksidan, dan suplemen untuk ketahanan tubuh (Imunitas) yang sumbernya berasal dari suatu metabolit sekunder dari bahan alami asli Indonesia. Sehubungan pentingnya metabolit sekunder yang berasal dari tanaman lokal Indonesia bagi kehidupan tersebut, maka pada pada tanggal 27 Juni 2020 di Fakultas MIPA UNNES mengadakan Webinar mengenai Potensi Senyawa Metabolit Sekunder dalam Konteks Pembelajaran Inkuiri Berbasis Etno-STEM dan Pangan Fungsional. Adapun kegiatan ini dibuka oleh Bapak Dekan FMIPA UNNES Dr. Sugianto, M.Si dengan arahannya menyambut baik akan kegiatan Webinar ini dan berharap akan memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama topik yang yang disajikan sangat menarik yaitu metabolit sekunder sebagai suplemen imunitas tubuh, apalagi saat ini imunitas sangat penting pada situasi pandemi covid-19. Sedangkan kegiatan webinar diikuti oleh lembaga perguruan tinggi dan non perguruan tinggi dengan jumlah peserta 228 peserta, yang mana para peserta terdiri dari berbagai kalangan baik mahasiswa, dosen, guru, praktisi, dan peneliti dengan distribusi peserta berasal dari Pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa, Papua, NTT, dan Merauke; demikianlah disampaikan oleh Ketua Panitia Prof Dr. Sarwi, M.Si dengan junlah donasi yang terkumpul untuk disalurkan pada mahasiswa dengan jumlah Rp. 6.627.000. Adapun sebagai nara sumber pada kegiatan Webinar ini adalah Prof. Dr. Sudarmin, M.Si (Dosen Jurusan Kimia) dengan topik Model Inkuiri Terintegrasi Etno-STEM untuk Metabolit Sekunder dari Tanaman Taxus Sumatrana; sedangkan narasumber kedua adalah Prof. Dr. Ari Yuniastuti, M.Kes (Dosen Jurusan Biologi) dengan Topik Senyawa Metabolit Sekunder dan Imunitas; serta kegiatan ini dipandu oleh Prof. Dr dr.h. R. Susanti, MP. Sebenarnya webinar ini sebagai program kerja dari Pusat Kajian Pembelajaran MIPA berbasis Etno-STEM dan Pusat Kajian Produk Obat dan Non Obat Berbasis Alam. Pada penyajian makalahnya, Prof. Sudarmin memberikan contoh tanaman hutan tropis asli Indonesia yang memiliki kemampuan sebagai obat kanker yaitu Species Taxus Sumatrana yang berasal dari Pegunungan Kerinci Jambi Sumatra. Kemampuan suatu tanaman lokal sebagai obat kanker, karena berdasarkan hasil riset berbasis inkuiri dan riset Etnomedisin yang panjang, ditemukan tanaman Taxus Sumatrana tersebut senyawa metabolit sekunder yang dinamankan Taxol. Selanjutnya narasumber juga menyampaian dalam pembelajaran di Kelas, semestinya seorang dosen mampu memberikan penjelasan ilmiah, kemampun suatu tanaman sebagai obat karena hasil riset inkuiri sebagai data pendukungnya, sehingga mahasiswa atau masyarakat akan lebih kuat memahaminya. Selanjutnya Prof Ari Yuniastuti sebagai narasumber kegiatan Webinar ini menyatakan senyawa Metabolit sekunder adalah suatu senyawa metabolit sebagai hasil proses biosintesis dari suatu tumbuhan tertentu. Kelompok senyawa metabolit sekunder terdiri atas Terpenoid, Alkaloid, Steroid, Flavonoid, Fenilpropanoid, Fenolik, Tanin, Saponin, dan lain-lain, yang mana metabolit sekunder tersebut memiliki aktivitas imun. Kegiatan webinar diakhiri dengan tanya jawab dan penyerahan e-sertifikat kepada narasumber.