Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu tujuan pencapaian yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi guna melahirkan orang-orang yang memiliki semangat juang tinggi dengan pemikiran kritis dan kreatif. FMIPA UNNES sangat mendukung program-program kemahasiswaan yang selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran; penelitian dan pengembangan; dan pengabdian kepada masyarakat. Adi Wahyu Arzanto merupakan mahasiswa Kimia UNNES yang terpilih menjadi salah satu peserta yang lolos seleksi program Saudara Satu Negara di Malaysia. Program ini berbasis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebelum mengikuti Program Saudara Satu Negara, tercatat sudah tiga kali, anak dari seorang loper koran bernama Arjo dan Zaenab ini mengikuti kegiatan di Malaysia. Program pertama dan kedua yaitu Students Exchange FMIPA UNNES 2016 dan PELTAC 2017 ke Universiti Teknologi Malaysia. Sedangkan, program ketiga yaitu Scholarship Indonesia Foundation (Scholarion) Malaysia 2018 di Kuala Lumpur.
Terkait Saudara Satu Negara, program ini memiliki dua tujuan yang berbeda, yaitu Kuala Lumpur dan Sabah. Adi terpilih dalam program Saudara Satu Negara di daerah Sabah. Ia terpilih setelah lolos beberapa seleksi program tersebut yang diikuti ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia. Proses seleksi program diantaranya dengan mengirimkan Curriculum Vitae (CV) dan Motivation Letter. Setelah lolos seleksi tersebut, dilanjutkan proses interview melalui telepon. Proses interview tersebut diikuti oleh 25 peserta terbaik yang lolos tahap pemberkasan CV dan Motivation Letter. Setelah melewati proses interview, maka akan didapatkan 5 peserta terbaik dari berbagai universitas untuk diberangkatkan secara gratis ke Sabah, Malaysia. Kelima peserta yang lolos seleksi, yaitu Adi Wahyu Arzanto (UNNES), Muhammad Gibral (UGM), Ahmad Abdullah Zawawi (UNESA), Marita Wulandari (ITB), dan Farhah (UIN Ar-Raniry).
Program Saudara Satu Negara merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 25-27 Oktober 2018 di daerah Sabah Malaysia, berpusat di sebuah sekolah bernama Community Learning Center (CLC) Lumadang Sabah dan para pekerja di ladang kelapa sawit di daerah tersebut. Program ini bertujuan untuk membimbing dan menginspirasi tunas bangsa di negeri tetangga, memberikan kesadaran untuk Cinta Tanah Air dan Pancasila, serta memberikan penyuluhan terkait pendidikan dan cinta menabung agar mereka semangat kembali ke tanah air.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program Saudara Satu Negara Sabah yaitu Indonesian Camp; Youth Inspiration; pembuatan pohon Inspirasi; dan program penyuluhan kepada orangtua dan anak TKI di Sabah. Adi juga ditunjuk sebagai koordinator untuk memimpin jalannya program bersama keempat rekannya yang terpilih dalam program tersebut. Indonesian Camp yaitu kegiatan yang mengenalkan sejarah Indonesia dan kebudayaan dari berbagai tempat. Sedangkan, program Youth Inspiration yaitu memberikan inspirasi kepada anak-anak TKI di Sabah dan anak-anak TKI diminta untuk menuliskan mimpi-mimpinya dalam sebuah kertas. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan pembuatan pohon inspirasi yang merupakan keberlanjutan dari tulisan mimpi-mimpi anak-anak TKI yang ditempelkan pada dinding sekolah. Sedangkan, kegiatan penyuluhan bertujuan memberikan kesadaran kepada orangtua dan anak-anak TKI terkait pentingnya pendidikan dan gerakan cinta menabung. Adi berharap anak-anak TKI di daerah Sabah dapat meraih mimpi-mimpi mereka dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, agar lebih berguna bagi orangtua, agama, dan bangsa Indonesia.