Awal tahun 2018 dibuka dengan cerita manis. Setelah pulang dari Thailand satu minggu setelahnya saya mendapatkan kesempatan untuk berangkat ke Malaysia tepatnya di UTM untuk mengikuti kegiatan PELTAC (Professional, Engineering, Leadership, Teamwork and Awareness Camp). Pada awalnya terasa berat apalagi kekhawatiran orang tua dan masih ada tanggungan nilai dari jurusan, namun berkat dukungan dari teman-teman semua akhirnya saya memutuskan untuk berangkat. Dari FMIPA ada 8 orang yang berjuang bersama disana. Dari delapan orang akhirnya kami berpisah di bandara karena beberapa orang lain masih memiliki agenda di tempat lain.
Hari pertama hingga ketiga diisi dengan kegiatan seminar dan pelatihan, kami dibentuk menjadi 10 tim yang disusun secara acak oleh panitia. Saya tergabung dalam kelompok dari berbagai universitas lainnya. Agenda Peltac lebih mengedepankan kerja tim dan kepemimpinan sehingga kami diberikan kegiatan seperti game station yang mengasah kemampuan berpikir, logika, pemecahan masalah, yang diselesaikan secara berkelompok selain itu, terdapat kegiatan yang setiap hari dilakukan dalam kelompok adalah melakukan simulasi jual beli saham, sehingga kami diajarkan mengenai bursa saham dan mencari cara untuk meningkatkan pendapatan guna mencapai kebebasan finansial. Dalam kegiatan kelompok, kami juga menjadi Tim Terbaik dengan mengalahkan 9 Tim Lainnya.
Di sela-sela kegiatan kelompok kami diberikan konpetisi individu berupa publik speaking dang debate setelah sebelumnya diberikan seminar mengenai kedua topik tersebut yang dilaksanakan selama dua hari. hari pertama merupakan kompetisi publik speaking. Seluruh peserta dibagi kedalam sepuluh kelompok lain yang disusun secara acak. Dalam setiap ruangan terdapat dua juri. Kami diberikan kebebasan untuk memilih topik yang akan disampaikan, topiknya merupakan topik ringan karena memang peserta hanya diberikan waktu selama satu jam untuk menyusun topik disela-sela kegiatan kelompok. Pada waktu itu saya memilih topik “Manfaat dari Traveling” yang saya sampaikan selam 3-4 menit. Dari topik tersebut dapat mengantarkan saya sebagai finalis dalam kompetisi publik speaking.
Pada hari berikutnya, kami sebagai peserta diberikan pengarahan mengenai peraturan Debat Competition. Kelompok dalam debat dipilih secara acak oleh panitia, dalam tahap seleksi saya melawan kelompok opisisi dengan membawa tema “Hook up Apps” yakni aplikasi mencari jodoh secara online. Saya berhasil lolos menjadi finalis untuk mendebatkan tema “Dog are better pet than Cat” dimana saya menjadi pihak yang mendukung pernyataan tersebut. Dalam kesempatan ini saya dan tim yang terdiri dari mahasiswa UTM dan Undip berhasil menjadi runner up.
Saya mengucapkan terima kasih, perjuangan saya menjadi runner up dalam Peltac 2018 berkat doa dan dukungan dari Bapak Dekan serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan yang memberikan arahan dan bantuan kepada saya serta Bapak Ibu Dosen IPA Terpadu yang telah memberikan saya kesempatan dimana saya seharusnya menyelesaikan nilai yang dari Thailand namun beliau mengizinkan saya untuk berangkat mewakili Jurusan IPA Terpadu, Fakultas MIPA serta Universitas Negeri Semarang.