FMIPA Universitas Negeri Semarang semakin gigih menginternasionalisasikan kampusnya sebagai Universitas konservasi yang mengglobal. Selasa, 30/8 setelah paginya diadakan penandatanganan kesepakatan (Memorandum of Agreement) dengan sebuah lembaga riset berpusat di kota Hiroshima, Jepang yaitu WAKU PRO SCIENCE HIROSHIMA, UNNES melalui Fakultas MIPA menggelar kuliah perdana dengan menghadirkan Profesor dari Hiroshima University yang diikuti oleh sekitar 150 mahasiswa dari berbagai jurusan di F-MIPA khususnya dari kelas internasional (bilingual).
Kuliah perdana yang bertajuk “Environmental Education for Sustainable Development” disampaikan oleh Profesor Hayashi Takehiro selaku Kepala lembaga WAKU PRO SCIENCE Hiroshima, didampingi oleh Dr. Fujikawa Yoshinori Fujikawa (peneliti).
Kuliah yang banyak membahas isu-isu terkini seputar lingkungan hidup dalam skup dunia, Jepang, dan Indonesia ini, mampu menyedot sejumlah pertanyaan penting dari kalangan mahasiswa dan dosen yang hadir. Salah satu hal pokok yang dibahas adalah mengenai budaya tanggap bencana masyarakat Jepang. Profesor HAYASHI menjelaskan bahwa di balik kerugian besar baik dari sisi jiwa maupun harta benda akibat bencana alam yang sering mengguncang negerinya, Jepang selalu belajar cepat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin modern dalam mengantisipasi bencana alam. Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api selalu mengajarkan masyarakat Jepang untuk selalu siaga dan tetap tenang sambil terus berupaya di kalangan para insinyur-insinyur membangun infrastruktur yang tahan bencana.
Sementara itu, Gugus Internasional FMIPA UNNES Dr. Niken Subekti, M.Si mengatakan kedepan FMIPA diharapkan mampu menjalin kerjasama tahap pertama untuk kurun waktu 5 tahun ke depan dengan lembaga WAKU PRO SCIENCE Hiroshima, yang meliputi kerjasama pertukaran peneliti dan staf, kolaborasi penelitian dan publikasi internasional, serta pertukaran informasi dan bahan-bahan riset di bidang lingkungan hidup. Hal ini penting untuk mendukung status UNNES sebagai Universitas Konservasi.
Waku Pro Science Project adalah sebuah lembaga riset di bawah payung sejumlah universitas besar id Hiroshima Perfecture seperti Hiroshima University, Hijiyama University, dan Hiroshima Perfecture University yang didirikan pada tahun 2003. Adapun penyandang utama dana lembaga ini adalah Mazda Foundation milik Mazda Corporation, sebuah perusahaan besar automobile yang berbasis di Hiroshima, Jepang.
Di Jepang sendiri, Waku Science Pro sangat agresif dalam melakukan program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset. Salah satu program andalannya yang selama puluhan tahun berlangsung di Hiroshima University adalah “Professor Goes to School” dimana pihak Universitas, Mazda Foundationn dan pemerintah kota Hiroshima memfasilitasi pemberangkatan Profesor bidang Science untuk mengajar di sekolah-sekolah dengan kebutuhan khusus sesuai data dari pihak Dinas Pendidikan kota Hiroshima.