Salah satu target nawa target prioritas poin hilirisasi hasil riset Inovatif adalah terbentuknya Pusat Unggulan Ipteks (PUI). Hari ini Rabu (4/9) bertempat di ruang Borobudur Gedung Prof. Retno Sriningsih, Pusat Inovasi dan Komersialisasi di bawah naungan LPPM Universitas Negeri Semarang mengadakan soft launching tiga rintisan Pusat Unggulan Ipteks yaitu Pangan Fungsional, Ramah Anak dan Energi Hibrid.
Acara di buka langsung oleh Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Beliau menyampaikan peradaban yang tinggi arah kedepannya jauh, arah UNNES dalam pengembangan perguruan tinggi adalah Rumah Ilmu Pengembang Peradaban. Mengembangkan peradaban yang harus lahir titik yang harus dipijak yaitu titik keilmuan. Titik keilmuan harus menjadi pijakan kuat untuk membentangkan arahnya. Perguruan tinggi akan maju tatkala sumber daya manusia berpijak pada keilmuan. Ilmu harus diamalkan, orang berilmu mendapat kemulian, namun orang berilmu kalah dengan orang yang mengamalkan ilmu, orang yang mengamalkan ilmu kalah dengan orang yang ikhlas dan orang yang ikhlas kalah dari orang yang istiqomah.
Acara ini dihadiri sekitar 90 tamu undangan baik yang berasal dari lingkungan UNNES maupun di luar UNNES baik PTN maupun PTS. LPPM PTN yang hadir diantaranya berasal dari UNDIP, UIN, POLIMARIN, POLINES, dan PIP. Sedangkan LPPM PTS tamu yang hadir diantaranya berasal dari UPGRIS, UNISSULA, UDINUS, UNIMUS, UNWAHAS, dll.
Dalam mewujudkan Visi Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas bereputasi internasional berwawasan konservasi dengan salah satu pilarnya yaitu Program Pengembangan Energi Terbarukan perlu diwujudkan dengan Pembangunan Pusat Unggulan Iptek Energi Hibrid Terbarukan. Kebutuhan energi nasional maupun dunia yang semakin meningkat perlu diantisipasi oleh berbagai stake holder. Hal ini juga menjadi tanggung jawab akademisi yaitu dosen dan peneliti dituntut untuk secara inovatif dan kreatif turut berperan serta mencari alternatif penyelesaian terhadap krisis energi terutama energi listrik.
Keragaman sumber daya energi baik yang hayati maupun non hayati, baik yang terbarukan maupun tidak terbarukan memerlukan pengelolaan yang bijak dan berkelanjutan. China dan USA pada beberapa tahun terakhir secara intens mengembangkan berbagai macam energi terbarukan yang dikonversi menjadi energi listrik hibrid dan secara simultan penggunaan batu bara dikurangi. Kebutuhan industri di kedua negara tersebut terus meningkat. Sedangkan di Indonesia, produksi energi terjadi penurunan beberapa tahun terakhir dan pembakaran batu bara untuk pembangkitan energi listrik terus terjadi peningkatan. Permasalahan yang dihadapi karena pembakaran batu bara antara lain: Cadangan batu bara semakin menipis dan pembakaran batu bara menyebabkan polusi udara karena pencemaran yang diakibatkan oleh produksi CO2.
Pusat Unggulan Iptek Energi Hibrid Terbarukan Universitas Negeri Semarang mengambil peran dalam melakukan penelitian dan pengembangan berbagai macam energi terbarukan seperti biofuel, biomass, biochar, angin, surya, hidro, dan fuel cell. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan secara komprehensif mulai dari pengembangan energi dengan memanfaatkan sumber daya lokal, pengembangan instrumen pembangkitan, konversi, penyimpanan energi dan sebaran energi. Pengelolaan sumber daya manusia juga menjadi perhatian PUI ini.
PUI Pendidikan Ramah Anak adalah Pusat Unggulan Ipteks Universitas Negeri Semarang yang melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian dan aplikasinya untuk menfasilitasi anak (usia sampai 18 tahun) tanpa kecuali , untuk mendapatkan pendidikan sesuai hak dan kebutuhannya menuju insan bermutu, berdaya saing bangsa, dan berkarakter. Melalui penelitian dan aplikasinya akan menumbuhkan inovasi dan teknologi, diikuti pemanfaatannya oleh pengguna (masyarakat, pemerintah, dan dunia industri). Pendidikan ramah anak merupakan pemenuhan pendidikan untuk semua anak.
Klasifikasi pendidikan untuk semua telah banyak dilakukan penelitiam dan aplikasinya. Karena kondisi geografis diperlukan pendidikan di daerah rawan bencana, mitigasi bencana, pendidikan untuk anak nelayan, daerah pesisir. Pendidikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA merupakan pendidikan formal, inovasi pendidikan dilakukan untuk menjamin mutu pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa penelitian pendidikan sebagian besar masih berfokus pada peningkatan mutu di sekolah.
Sementara di masyarakat masih banyak anak usia sekolah tidak sekolah. Anak tidak sekolah karena belum pernah masuk sekolah, drop out dari sekolah, lulus tidak lanjut pada jenjang berikutnya. Banyak hal penyebab tidak sekolah, karena sakit, karena memiliki keterbatasan, ekonomi dan karena malas. PUI-Pendidikan Ramah Anak orientasi Produk adalah PUI-PT yang berorientasi pada karya-karya inovasi dan produk untuk mendukung kebutuhan penelitian aplikatif yang dapat langsung diserap oleh industri, komunitas, pemerintah.
Sedangkan PUI Pangan Fungsional berfokus pada Produk dan Jasa. Produk makanan dan minuman fungsional yaitu bandeng, telur asin beromega, bakso campuran hewani dan nabati (tempe), bumbu, tempe yang dipadu daun kelor dengan kandungan flavanoid 18,44 ppm, biskuit kacang hijau, jamu kombinasi temu lawak, kunyit dan jahe yang kaya flavanoid dan aktioksidan. Selain itu juga menghasilkan produk antara berupa tepung dari umbi umbian, tepung tempe yang mengandung 1785,008mg/100 gram, permen coklat tempe 2329,989, tepung tempe semangit instan 122,981/100 gram dll.
Pada Jasa mengutamakan tekhnologi GHP, GMP, higienis, sanitasi, efisiensi, TTG, memperpanjang umur simpan, kemasan, teknologi fortifikasi, suplementasi dan lainnya. PUI Pangan Fugsional membuka tabir kandungan senyawa trace element pada makanan/minuman, berupa antioksidan, asam amino essensial, asam lemak esensial, mineral dan senyawa anti virus, anti bakteri, anti kanker dan lainnya melalui intervensi pada proses pengolahan pada tahap critical agar tepat sasaran dan berefek pada sel target. (Nining Wahyuningsih)