Bagi keluarga besar Universitas Negeri Semarang (UNNES) wisuda adalah momentum yang membanggakan sekaligus sakral. Wisuda menandai selesainya tanggung jawab formal kami dalam mendidik putra dan putri Bapak dan Ibu.
Wisudawan merupakan sebagai kaum cendekia baru yang siap mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk itu sebagai anak muda harus memiliki empat keunggulan yakni keunggulan intelektual, keunggulan sosial, keunggulan finansial, dan keunggulan simbolik.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan itu saat memberi sambutan pada Wisuda UNNES Ke-99, Selasa (29/10/2019) di Auditorium Prof Wuryanto Sekaran Gunungpati.
Wisuda ke 99 ini diikuti sebanyak 1.492 orang terdiri atas 3 orang Doktor, 132 orang Magister, 5 orang Profesi Konselor, 1.327 orang Sarjana, dan 25 orang Diploma dilakukan dua hari.
Hari pertama Selasa 29 Oktober Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) 152 orang, FBS 2(79 orang), FIS (163 orang), dan FIK (145 orang). Hari kedua Rabu 30 Oktober Pascasarjana (135 orang), FMIPA (219 orang), FT (140 orang), FE (212 orang), dan FH (47 orang).
Prof Fathur Menuturkan, para ilmuwan seperti Robert Putman dan Pierre Bourdieu memformulasikan bahwa keunggulan personal seseorang setidaknya dapat dikategorikan dalam empat jenis. Empat jenis inilah yang musti dimiliki oleh para wisudawan sehingga dapat berkontribusi dalam kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara.
Pertama adalah keunggulan intelektual. Keunggulan ini berkaitan dengan pengetahuan, wawasan, dan kepekaan dalam menyikapi persoalan konkret di masyarakat. Anak-anak muda yang memiliki keunggulan intelektual bukan hanya memahami realitas tetapi juga dapat memformulasikan tindakan konkret untuk menyikapinya. Dalam menghadapi persoalan di masyarakat, intelektual selalu terdorong menjadi bagian dari solusi.
Keunggulan kedua yang harus dimiliki anak muda adalah keunggulan sosial. Keunggulan ini berkaitan dengan kemampuan bekerja sama, berkolaborasi, membangun kemitraan dan persahabatan dengan pihak lain, seluas-luasnya. Keunggulan sosial juga berkiatan dengan trust atau kepercayaan publik terhadapnya. Semakin besar keunggulan sosial seseorang maka peran dan maknanya dalam masyarakat semakin signifikan
Keunggulan ketiga adalah keunggulan finansial. Sangat logis jika orang-orang yang memiliki keleluasan secara ekonomi akan memiliki peran lebih besar dalam masyarakat. Itu terjadi karena kemampuan finansial juga merupakan aspek penting. Orang Jawa mengatakan “Jer besuki mawa bea” yang menunjukkan kesadaran bahwa cita-cita memerlukan dukungan sumber daya.
Keunggulan keempat adalah keunggulan simbolik. Secara sederhana, keunggulan simbolik adalah kemampuan seseorang untuk memberikan men-delivered pesan kepada publik melalui berbagai instrumen simbolik yang memungkinkan. Dengan keunggulan ini, anak muda dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat lebih besar.