Dinamika tantangan pendidikan era global perlu mendapat respon segera. Respon tersebut sebagai bentuk jawaban pertanyaan apa yang seharusnya disiapkan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih bermutu.
Perguruan tinggi mengemban amanat sebagai transformator perubahan melalui jalur pendidikan.
Dalam rangka menyiapkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan “Workshop RPS Format Baru dan Dosen Merdeka Tahun 2020”.
Kegiatan diikuti seluruh dosen di lingkungan FIS, Selasa (11/2) di C7 FIS UNNES Sekaran Gunungpati.
Dekan FIS Dr Moh Solehatul Mustofa MA diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Prof Dr Wasino MHum mengungkapkan bahwa, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki program/kebijakan baru yang bertajuk ‘Kampus Merdeka’. Menurutnya, FIS UNNES perlu melakukan berbagai penyesuaian agar program berjalan baik.
Mahasiswa dapat menempuh pembelajaran lintas disiplin keilmuan dalam program Kampus Merdeka ini, tuturnya.
Prof Dr Sutikno ST MT sebagai narasumber memaparkan perihal ‘Merdeka Belajar’ bahwa secara esensial konsep tersebut telah diterapkan di UNNES melalui pembelajaran yang bersifat kolaboratif/kooperatif.
Program Kampus Merdeka itu sejalan dengan substansi pendidikan yang memiliki landasan teoritis, tandasnya.
Narasumber lain, Luthfi Fathan D SPsi MA dari Badan Penjamin Mutu UNNES dalam paparannya menyampaikan, UNNES secara umum telah berinisiasi menyusun pedoman rancangan perkuliahan sesuai program Kampus Merdeka.
Sebagai wujud Merdeka Belajar, rancangan perkuliahan juga dapat dikembangkan masing-masing dosen sesuai kebutuhan dengan tetap berpegang pada ketentuan yang ada, pungkasnya.