Ditengah situasi Pendemi Covid-19 seperti saat ini tidak menyurututkan aktivitas akademik di lingkungan kampus. Dengan tetap mengikuti himbauan protokoler kesehatan dari pemerintah kegiatan akademik terus berjalan.
Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES pada Jumat (15/05), melalui Pusat Kajian Masyarakat Perdesaan (Puskamades) FIS UNNES bekerjasama dengan GNPSDA KPK menggelar diskusi online dengan tema Resolusi Konflik Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam: Lintasan Gagasan, Praktik, dan Bentang Masalah.
Pembicara dalam diskusi online ini adalah Sulistyanto (GNPSDA KPK/Penulis), Eko Cahyono (Sajogyo Institut/Penulis) dan Dr. Gunawan, M.Hum (Ketua Puskamades/Dosen Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES). Masing-masing menyampaikan materi tentang isu konflik agraria di Indonesia.
“Konflik agaria ini kerap terjadi karena adanya ketimpangan struktur penguasaan, kepemilikan, akses, pemanfaatan, dan distribusi sumber-sumber agraria,” kata Sulistyanto.
“Di Indonesia, konflik agraria muncul sejak masa kolonial dan berlangsung secara tajam pada masa Orde Baru hingga saat ini. Penyebab utama konflik agraria yang memicu perlawanan rakyat adalah alih fungsi lahan milik rakyat menjadi infrastruktur dan areal perkebunan sehingga meninmbulkan tumpang tindih pemilikan dan penguasaan lahan antara masyarakat tempatan, pemerintah, dan perusahaan,” kata Eko Cahyono.
“diperlukan usaha-usaha penyelesaian konflik agraria dan SDA yang terkait langsung dengan peningkatan wilayah Kelola rakyat. Dalam hal ini resolusi konflik menjadi syarat wajib agar kedaulatan dan keadilan ruang hidup rakyat dapat terpenuhi,” kata Dr Gunawan.
Acara yang dimoderatori oleh Dr scient med Fadly Husain MSi ini berjalan dengan lancar. Selanjutnya Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES, Asma Luthfi MHum menyampaikan ucapan terimakasih kepada pembicara dan seluruh panitia yang terlibat. Pihaknya tidak menyangka jika diskusi yang diselenggarakan melaliu aplikasi Zoom Meeting dan Live Streaming Facebook FIS UNNES tersebut mampu menyerap animo peserta yang cukup banyak.
“Hampir 300 orang dan tersebar dari Maluku hingga Sumatera. Walapun sebagian tidak bisa masuk zoom karena quota terbatas, akan tetapi masih bisa menyakasikan live streaming lewat FB. Kegiatan ini juga diapresiasi oleh KPK dengan mereposting flayer kita dengan logo UNNES di IG Resmi KPK,” imbuh Asma Luthfi MHum.