Tentang Prodi PPG

Koordinator Program Studi
Dr. Ardhi Prabowo, S.Pd., M.Pd.

 

Staf Akademik

  1. Dr. Trimurtini, M.Pd.
  2. Iwan Hardi Saputro, M.Si.

Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Indonesia. PPG merupakan program untuk calon guru yang telah memiliki latar belakang pendidikan (sarjana) dan bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat menjadi guru yang profesional.Text box item sample content

Akreditasi PPG

 

Sertifikat Akreditasi Peringkat Akreditasi SK Akreditasi Keterangan
Baik 75/SK/BAN-PT/Akred/PP/I/2022 Berlaku sampai
Februari 2027
Baik Sekali (334) 1094/SK/LAMDIK/Ak/P/VII/2025 Berlaku sampai
21 Juli 2030

Visi PPG UNNES

“Mengembangkan ilmu kependidikan dan profesi guru sains, humaniora, seni, dan teknik berbasis keunggulan, kolaboratif, dan berkelanjutan untuk mewujudkan kecemerlangan pendidikan yang bereputasi dunia dan berwawasan konservasi.”

Proses penyusunan rumusan Visi Prodi PPG dapat dipirsa pada laman berikut [klik disini].

SK VISI MISI Prodi PPG Tahun 2025 [klik disini].

Misi PPG UNNES

  1. Menyelenggarakan pendidikan profesi guru yang unggul, berkarakter, dan berwawasan konservasi, guna melahirkan guru profesional yang berintegritas tinggi dan berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan.

  2. Mengembangkan model, strategi, dan inovasi pembelajaran profesional berbasis riset dan teknologi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian calon guru.

  3. Melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu kependidikan serta profesi guru yang berorientasi pada kebutuhan pendidikan sains, humaniora, dan vokasi di era global.

  4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang pendidikan dan profesi guru yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional dan pembangunan berkelanjutan.

  5. Membangun jejaring dan kolaborasi nasional maupun internasional dengan lembaga pendidikan, pemerintah, dunia usaha dan industri (DUDI), serta komunitas pendidikan untuk memperkuat implementasi program pendidikan profesi.

  6. Mewujudkan tata kelola program PPG yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan guna menjamin mutu lulusan yang bereputasi dunia dan berkontribusi terhadap konservasi pendidikan.

Strategi Perwujudan Visi Misi

“Memperkuat tata kelola berbasis mutu dan teknologi, memperluas kolaborasi strategis, mengembangkan inovasi pembelajaran berorientasi profesionalisme guru, serta membangun reputasi internasional berlandaskan nilai konservasi dan keberlanjutan.”

Strategi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

  1. Penguatan Tata Kelola Program Studi yang Unggul
  • Menerapkan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) PPG secara berkelanjutan.
  • Digitalisasi tata kelola akademik dan administrasi (SIMPPG, e-LMS, dashboard monitoring).
  • Meningkatkan kompetensi dosen, guru pamong, dan instruktur melalui pelatihan profesional, sertifikasi, dan benchmarking ke LPTK unggulan nasional maupun internasional.
  • Melakukan audit mutu dan refleksi program secara periodik.
  1. Kolaborasi dan Kemitraan Strategis
  • Membangun kemitraan dengan sekolah mitra unggul, dinas pendidikan, dan industri pendidikan untuk mengoptimalkan praktik pengalaman lapangan (PPL) dan teaching industry.
  • Mengembangkan kolaborasi riset dan pengabdian antara dosen, guru pamong, alumni, dan mahasiswa PPG.
  • Menjalin kerja sama dengan LPTK luar negeri untuk pertukaran pengetahuan, kurikulum, dan model pembelajaran inovatif.
  • Mengoptimalkan peran alumni PPG UNNES sebagai agen perubahan di sekolah-sekolah.
  1. Pengembangan Profesionalisme dan Inovasi Pembelajaran
  • Mengimplementasikan model pembelajaran berbasis proyek, TPACK, dan teknologi digital (misal: Google Workspace, AI-assisted learning).
  • Mendorong riset berbasis praktik (PRA, PTK, DDR) yang berorientasi pada pemecahan masalah pembelajaran di lapangan.
  • Memperkuat pendampingan individual dan komunitas belajar (CoP) selama proses PPG.
  • Mengintegrasikan nilai-nilai konservasi, keberlanjutan, dan karakter Pancasila dalam setiap mata kegiatan PPG.
  1. Internasionalisasi dan Reputasi Global
  • Mengikuti dan menyelenggarakan forum internasional, konferensi, dan publikasi ilmiah tentang profesi guru.
  • Mengembangkan modul dan microcredential PPG berbasis standar global (mis. UNESCO, OECD, ASEAN TVET).
  • Meningkatkan keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam program pertukaran dan kolaborasi internasional.
  • Mempromosikan nilai konservasi dan pendidikan berkelanjutan UNNES sebagai identitas global.

Tujuan Program Studi PPG

  1. Menghasilkan guru profesional yang mampu mengintegrasikan teknologi pendidikan dalam proses pembelajaran secara efektif untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
  2. Mencetak calon guru yang kompeten dalam aspek pedagogis, keilmuan, dan teknologi, serta memiliki kemampuan untuk menerapkan metode pembelajaran inovatif.
  3. Membentuk guru berkarakter dengan nilai-nilai Pancasila dan kesadaran lingkungan tinggi, yang dapat menjadi teladan dalam menciptakan generasi yang peduli terhadap keberlanjutan dan harmoni sosial.
  4. Mengembangkan jejaring kolaboratif antara prodi PPG, institusi pendidikan, dan pihak industri untuk mendukung inovasi dan relevansi program dengan kebutuhan dunia nyata.
  5. Mendorong lahirnya penelitian dan pengembangan dalam teknologi pendidikan yang mendukung pembelajaran efektif dan berkelanjutan.

Profil Lulusan PPG

Profil lulusan PPG yaitu Guru yang mampu: mengamalkan nilai-nilai Pancasila; menguasai kompetensi tingkat dasar; berorientasi utama kepada peserta didik dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik; berkomitmen menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat; dan memiliki dasar-dasar kepemimpinan.

Strategi Program Studi PPG

1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila

  • Strategi:

    • Integrasi nilai Pancasila dalam setiap mata kuliah dan praktik pembelajaran, tidak hanya sebagai hafalan tetapi juga praktik nyata.

    • Menghadirkan studi kasus pendidikan yang terkait dengan nilai gotong royong, keadilan sosial, serta toleransi.

    • Penguatan karakter melalui program character building dan kegiatan pengabdian masyarakat.

2. Menguasai kompetensi tingkat dasar (pedagogik, profesional, sosial, kepribadian)

  • Strategi:

    • Penguatan teori pendidikan, pedagogi, dan bidang studi secara seimbang dengan praktik nyata di sekolah.

    • Microteaching dan lesson study untuk mengasah keterampilan mengajar.

    • Pendampingan intensif dengan guru pamong dan dosen pembimbing dalam praktik pengalaman lapangan (PPL).

    • Evaluasi berkelanjutan dengan feedback yang konstruktif.

3. Berorientasi pada peserta didik dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

  • Strategi:

    • Penerapan model pembelajaran aktif (student-centered learning), seperti PBL, POGIL, atau flipped classroom.

    • Pelatihan penyusunan RPP/CP berbasis diferensiasi sesuai karakteristik peserta didik.

    • Refleksi rutin atas praktik pembelajaran: apakah sudah memberi ruang partisipasi aktif peserta didik.

4. Berkomitmen menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat

  • Strategi:

    • Menumbuhkan budaya refleksi diri dan self-assessment pada calon guru.

    • Membiasakan penggunaan jurnal reflektif setiap kali mengajar atau setelah mengikuti kegiatan akademik.

    • Mengembangkan learning community antar mahasiswa PPG (peer learning, kelompok diskusi).

    • Penguatan literasi digital agar terbiasa mengakses sumber ilmu terbaru.

5. Memiliki dasar-dasar kepemimpinan

  • Strategi:

    • Memberi kesempatan calon guru menjadi leader dalam proyek pembelajaran, diskusi, maupun kegiatan sosial.

    • Pelatihan soft skills kepemimpinan: komunikasi efektif, manajemen konflik, dan pengambilan keputusan.

    • Simulasi kepemimpinan dalam konteks kelas (misalnya mengelola kelas yang heterogen atau menangani perbedaan pendapat).

    • Kegiatan outbound training atau project-based learning yang mengasah kepemimpinan.

Integrasi Strategi (Holistik)

    • Kurikulum PPG harus menggabungkan pembelajaran teoritis – praktik lapangan – refleksi.

    • Pendekatan experiential learning (Kolb) sangat tepat: calon guru belajar, mencoba, merefleksi, dan memperbaiki.

    • Monitoring melalui asesmen autentik: portofolio, video praktik mengajar, dan asesmen diri.