Koordinator Program Studi
Dr. Ardhi Prabowo, S.Pd., M.Pd.
Staf Akademik
Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Indonesia. PPG merupakan program untuk calon guru yang telah memiliki latar belakang pendidikan (sarjana) dan bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat menjadi guru yang profesional.Text box item sample content
Akreditasi PPG
| Sertifikat Akreditasi | Peringkat Akreditasi | SK Akreditasi | Keterangan |
|---|---|---|---|
| Baik | 75/SK/BAN-PT/Akred/PP/I/2022 | Berlaku sampai Februari 2027 |
|
| Baik Sekali (334) | 1094/SK/LAMDIK/Ak/P/VII/2025 | Berlaku sampai 21 Juli 2030 |
“Mengembangkan ilmu kependidikan dan profesi guru sains, humaniora, seni, dan teknik berbasis keunggulan, kolaboratif, dan berkelanjutan untuk mewujudkan kecemerlangan pendidikan yang bereputasi dunia dan berwawasan konservasi.”
Proses penyusunan rumusan Visi Prodi PPG dapat dipirsa pada laman berikut [klik disini].
SK VISI MISI Prodi PPG Tahun 2025 [klik disini].
Menyelenggarakan pendidikan profesi guru yang unggul, berkarakter, dan berwawasan konservasi, guna melahirkan guru profesional yang berintegritas tinggi dan berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan.
Mengembangkan model, strategi, dan inovasi pembelajaran profesional berbasis riset dan teknologi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian calon guru.
Melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu kependidikan serta profesi guru yang berorientasi pada kebutuhan pendidikan sains, humaniora, dan vokasi di era global.
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang pendidikan dan profesi guru yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional dan pembangunan berkelanjutan.
Membangun jejaring dan kolaborasi nasional maupun internasional dengan lembaga pendidikan, pemerintah, dunia usaha dan industri (DUDI), serta komunitas pendidikan untuk memperkuat implementasi program pendidikan profesi.
Mewujudkan tata kelola program PPG yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan guna menjamin mutu lulusan yang bereputasi dunia dan berkontribusi terhadap konservasi pendidikan.
“Memperkuat tata kelola berbasis mutu dan teknologi, memperluas kolaborasi strategis, mengembangkan inovasi pembelajaran berorientasi profesionalisme guru, serta membangun reputasi internasional berlandaskan nilai konservasi dan keberlanjutan.”
Strategi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Profil lulusan PPG yaitu Guru yang mampu: mengamalkan nilai-nilai Pancasila; menguasai kompetensi tingkat dasar; berorientasi utama kepada peserta didik dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik; berkomitmen menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat; dan memiliki dasar-dasar kepemimpinan.
Strategi:
Integrasi nilai Pancasila dalam setiap mata kuliah dan praktik pembelajaran, tidak hanya sebagai hafalan tetapi juga praktik nyata.
Menghadirkan studi kasus pendidikan yang terkait dengan nilai gotong royong, keadilan sosial, serta toleransi.
Penguatan karakter melalui program character building dan kegiatan pengabdian masyarakat.
Strategi:
Penguatan teori pendidikan, pedagogi, dan bidang studi secara seimbang dengan praktik nyata di sekolah.
Microteaching dan lesson study untuk mengasah keterampilan mengajar.
Pendampingan intensif dengan guru pamong dan dosen pembimbing dalam praktik pengalaman lapangan (PPL).
Evaluasi berkelanjutan dengan feedback yang konstruktif.
Strategi:
Penerapan model pembelajaran aktif (student-centered learning), seperti PBL, POGIL, atau flipped classroom.
Pelatihan penyusunan RPP/CP berbasis diferensiasi sesuai karakteristik peserta didik.
Refleksi rutin atas praktik pembelajaran: apakah sudah memberi ruang partisipasi aktif peserta didik.
Strategi:
Menumbuhkan budaya refleksi diri dan self-assessment pada calon guru.
Membiasakan penggunaan jurnal reflektif setiap kali mengajar atau setelah mengikuti kegiatan akademik.
Mengembangkan learning community antar mahasiswa PPG (peer learning, kelompok diskusi).
Penguatan literasi digital agar terbiasa mengakses sumber ilmu terbaru.
Strategi:
Memberi kesempatan calon guru menjadi leader dalam proyek pembelajaran, diskusi, maupun kegiatan sosial.
Pelatihan soft skills kepemimpinan: komunikasi efektif, manajemen konflik, dan pengambilan keputusan.
Simulasi kepemimpinan dalam konteks kelas (misalnya mengelola kelas yang heterogen atau menangani perbedaan pendapat).
Kegiatan outbound training atau project-based learning yang mengasah kepemimpinan.
Kurikulum PPG harus menggabungkan pembelajaran teoritis – praktik lapangan – refleksi.
Pendekatan experiential learning (Kolb) sangat tepat: calon guru belajar, mencoba, merefleksi, dan memperbaiki.
Monitoring melalui asesmen autentik: portofolio, video praktik mengajar, dan asesmen diri.