UNNES Gelar Forum Tiga Pilar PPG, Perwakilan Pemda se-Jawa Tengah Bahas Kebutuhan Guru

Semarang, 27 November 2025 — Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Forum Tiga Pilar Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang mempertemukan unsur Pemerintah Daerah (Pemda), Direktorat Pendidikan Profesi Guru, serta Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Kegiatan yang digelar di Hotel Grand Candi Semarang ini dihadiri oleh 69 perwakilan dari Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan BKSDA dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.

Forum ini merupakan prakarsa PPG UNNES sebagai respons terhadap kebutuhan akan sinergi nasional dalam penyiapan dan penempatan guru profesional, khususnya menghadapi dinamika kurikulum, data kepegawaian, serta kebutuhan guru yang terus berubah di daerah. Selama ini, salah satu tantangan utama rekrutmen guru adalah ketidaksesuaian antara jumlah lulusan PPG dengan kemampuan daerah dalam menyerap tenaga pendidik baru, yang sebagian besar disebabkan oleh ketidaklengkapan data kebutuhan guru di daerah.

Permasalahan Utama: Data Kebutuhan Guru di Pemda Belum Tersedia Secara Komprehensif

Dalam pertemuan ini, berbagai Pemda mengakui bahwa mereka sering kali mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi kebutuhan guru secara tepat, terutama karena adanya beberapa kategori tenaga pendidik yang tidak terdata dalam sistem Dapodik. Kondisi ini melahirkan istilah “guru tanpa status”, yakni guru yang bekerja di lapangan tetapi tidak memiliki payung administrasi yang terintegrasi. Situasi tersebut berdampak langsung pada perhitungan kebutuhan guru, kuota rekrutmen, serta perencanaan pembiayaan pegawai di masa depan.

Dinamika tersebut menuntut adanya kebijakan baru yang berorientasi pada data, terintegrasi dari pusat hingga daerah, serta melibatkan peran LPTK sebagai lembaga penyedia calon guru profesional.

Penjelasan Direktorat PPG: Rekrutmen Guru Masa Depan Akan Berbasis Ruang Sumber Daya Guru

Hadir mewakili Direktorat PPG, Ibu Yulia Gita Fany, Kapokja PPG Calon Guru, bersama Bapak Cassanova dari tim Data PPG Calon Guru, memaparkan arah kebijakan masa depan terkait mekanisme penyiapan dan rekrutmen guru nasional. Dalam paparannya, Yulia menegaskan bahwa Direktorat PPG sedang menyiapkan ekosistem kebijakan baru yang menempatkan data kebutuhan guru sebagai dasar pengambilan keputusan, termasuk dalam penentuan kuota nasional PPG.

Ke depan, menurutnya, Pemda hanya dapat merekrut guru melalui Ruang Sumber Daya Guru. Platform ini akan memuat seluruh data guru se-Indonesia, termasuk kualifikasi, bidang keahlian, serta kesediaan guru untuk ditempatkan di wilayah tertentu. Dengan demikian, rekrutmen tidak lagi fragmentaris dan bergantung pada pelaporan manual dari daerah, tetapi terintegrasi dalam satu sistem nasional yang lebih transparan dan akuntabel.

Bapak Cassanova kemudian menambahkan bahwa keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada konsistensi Pemda dalam memperbaiki dan memperbarui data kebutuhan guru. Tanpa data yang valid, kebijakan pusat dan perencanaan PPG di LPTK dapat menjadi tidak presisi, sehingga berpotensi menghasilkan mismatch antara jumlah lulusan dan kebutuhan riil daerah.

Diskusi Terstruktur: Menganalisis Refleksi Kuota Guru Nasional

Setelah pemaparan dari Direktorat PPG, forum dilanjutkan dengan diskusi kelompok terstruktur yang dipandu oleh para dosen UNNES. Pada sesi ini, peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan analisis mendalam dan refleksi terhadap kondisi kebutuhan guru masing-masing daerah. Para dosen memfasilitasi dialog kritis mengenai:

  • kesenjangan data antara laporan kebutuhan guru dan kondisi riil sekolah,
  • prediksi kebutuhan guru berdasarkan proyeksi pensiun lima tahun ke depan,
  • pembiayaan daerah dalam skema rekrutmen ASN maupun PPPK,
  • peran lembaga pendidikan guru dalam memastikan kualitas lulusan sesuai kebutuhan vokasional maupun umum.

Diskusi ini menghasilkan berbagai temuan menarik, termasuk perlunya pemetaan ulang tenaga honorer yang tidak masuk Dapodik, strategi penyelarasan data BKD dan Dinas Pendidikan, serta penegasan peran Pemda dalam mendukung transisi rekrutmen berbasis Ruang Sumber Daya Guru.

Peran Strategis LPTK: Dijelaskan oleh Sekretaris UNNES

Dalam sesi berikutnya, Sekretaris UNNES, Prof. Dr. Sugianto, memberikan penekanan mengenai peran penting LPTK dalam ekosistem Forum Tiga Pilar PPG. Beliau menjelaskan secara lugas bahwa LPTK tidak hanya bertugas menyiapkan calon guru secara akademik dan profesional, tetapi juga memiliki peran strategis sebagai penghubung antara kebijakan pusat dan kebutuhan daerah.

Prof. Sugianto menegaskan sedikitnya empat peran kunci LPTK dalam forum tersebut:

  1. Penyedia Lulusan Guru Profesional
    LPTK bertanggung jawab menghasilkan calon guru dengan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang siap memasuki sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
  2. Mitigasi Kesenjangan Kebutuhan Guru
    Melalui riset pendidikan dan analisis kebutuhan tenaga pendidik, LPTK dapat membantu Pemda dalam membaca tren kebutuhan guru sehingga rekrutmen dapat lebih presisi.
  3. Pendamping Kebijakan Daerah
    LPTK memiliki kapasitas akademik untuk memberikan asistensi teknis kepada Pemda mengenai penyusunan data kebutuhan guru, analisis distribusi, hingga pemetaan beban mengajar.
  4. Pengembangan Standar Mutu Pendidikan Guru
    Dengan pengalaman panjang dalam mengelola PPG, LPTK menjadi garda depan dalam menjaga mutu pendidikan guru agar selaras dengan tuntutan kurikulum, teknologi, dan dinamika masyarakat.

Prof. Sugianto menambahkan bahwa Forum Tiga Pilar seperti ini sangat penting untuk memperkuat jejaring, menyelaraskan persepsi, dan membangun komitmen bersama terhadap kualitas pendidikan nasional. UNNES sebagai LPTK pengampu PPG merasa terpanggil untuk terus memfasilitasi pertemuan strategis seperti ini demi kemajuan profesi guru di Indonesia.

Penutup: Forum Tiga Pilar Sebagai Langkah Penting Membangun Ekosistem Guru Masa Depan

Forum Tiga Pilar PPG yang digagas UNNES ini menjadi ruang dialog penting dalam menyatukan pemahaman antara pusat, daerah, dan LPTK terkait arah pembangunan profesi guru di Indonesia. Dengan hadirnya 69 perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, forum ini dinilai berhasil membuka ruang klarifikasi, kolaborasi, dan komitmen bersama dalam membangun ekosistem guru yang lebih akurat, terukur, dan berkelanjutan.

Di tengah tantangan data kebutuhan guru, keberadaan forum ini menjadi salah satu langkah awal untuk memperkuat integrasi kebijakan nasional dan daerah, sehingga rekrutmen guru masa depan dapat berjalan lebih efektif dan berorientasi pada kualitas pendidikan. UNNES sebagai penggagas memastikan bahwa kegiatan serupa akan terus berlanjut guna mendukung keberhasilan implementasi kebijakan PPG di masa mendatang.

Dokumentasi Naskah Berita Acara:

Dokumentasi Implementation of Agreement (IA):

Daftar hadir kegiatan, perwakilan PEMDA: https://drive.google.com/file/d/1cV8isXv0bZV4oip8pPw2TM23QdMAprZz/view?usp=drive_link

Dokumentasi kegiatan sebagai berikut:

About the author

PPG UNNES

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: