
Dengan penuh keheningan dan duka, kami mengenang kepergian sosok guru, pemimpin, dan sahabat sejati:
Dr. Agus Yuwono, M.Si., M.Pd.
(Lektor Kepala, Koordinator Prodi PPG UNNES)
Biografi Singkat
- Lahir: 15 Desember 1968
- Wafat: 1 Oktober 2025
- Asal & Latar Asal:
Ia dikenal berasal dari Ngawi, Jawa Timur. - Pendidikan:
– Doktor Ilmu Pendidikan (bidang bahasa)
– Magister Pendidikan
– Magister Ilmu Bahasa - Karier Akademik & Kepemimpinan:
Dr. Agus Yuwono telah mengabdikan dirinya di PPG UNNES sejak dulu ketika masih bernama PLPG.
Pada tahun 2015, bersama sejumlah Koordinator PPG dari LPTK eks-IKIP, beliau menjadi tim pengembang PPG pada tingkat nasional.
PPG yang dulunya berada di bawah lembaga LP3 UNNES kemudian tumbuh dan berkembang hingga berada di bawah Sekolah Pascasarjana UNNES, di mana beliau menjabat sebagai Koordinator Program Studi PPG UNNES sampai akhir hayatnya.
Di masa hidupnya, Dr. Agus Yuwono turut merancang dan memimpin berbagai inisiatif penting untuk mahasiswa PPG — dari proses pendaftaran, pelaksanaan perkuliahan, hingga pendampingan hingga wisuda.
Sebagai Koordinator PPG, beliau turut melaporkan kegiatan besar seperti yudisium dan pengukuhan lulusan PPG, dimana pada Desember 2023, beliau memimpin laporan bahwa 704 lulusan PPG UNNES telah dikukuhkan. Tak hanya di ranah internal UNNES, beliau juga dikenal sebagai penyambung suara advokasi agar kebijakan negara berpihak kepada guru dan pendidikan.
Perjuangan & Kontribusi
Dr. Agus Yuwono dikenal oleh mahasiswa PPG UNNES sebagai pembimbing sekaligus “pembombong” — istilah hormat yang menggambarkan keaktifan dan ketelatenannya menemani mahasiswa sejak awal hingga akhir studi mereka.
Melalui kiprahnya, ribuan guru profesional telah diluluskan dari PPG UNNES, yang kini berkiprah di berbagai daerah.
Selama menjabat sebagai koordinator, beliau juga memimpin dan mendukung pelaksanaan kegiatan PPG, seperti “Gelar Karya” mahasiswa PPG yang memadukan tema Pendidikan Merdeka Berbudaya (agustus 2024).
Pengaruhnya terasa tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga di masyarakat pendidikan — beliau dikenal memperjuangkan agar profesi guru tidak lagi “tanpa tanda jasa” semata, melainkan dihargai sesuai peran besarnya dalam pembangunan bangsa.
Keluarga & Kehidupan Pribadi
Beliau meninggalkan seorang istri dan dua orang putri yang sangat dicintainya.
Tak banyak catatan publik tentang kehidupan pribadinya di luar akademik, tetapi dari liputan media kampus, diketahui bahwa beliau dibesarkan dalam keluarga guru, dan semangat itu tampak melekat dalam pengabdiannya terhadap pendidikan.
Waktu & Kenangan Terakhir
Kepergian beliau diumumkan oleh UNNES pada 1 Oktober 2025 sebagai kehilangan besar bagi institusi dan komunitas pendidikan.
Selama beberapa bulan terakhir sebelum wafat, beliau diketahui berjuang melawan penyakit yang dideritanya, namun tetap aktif dalam tugas dan tanggung jawabnya.
Warisan & Pesan Untuk Generasi Mendatang
Kepemimpinan dan keteladanan Dr. Agus Yuwono menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dalam pendidikan: bahwa seorang guru bukan hanya pengajar konten semata, tetapi pembimbing jiwa, pemicu perubahan, dan penjaga martabat profesi.
Warisan beliau akan terus berjalan lewat para lulusan PPG UNNES yang tersebar di seluruh nusantara — mereka adalah “penerus” dari semangatnya untuk memuliakan guru dan pendidikan berkualitas.
Universitas Negeri Semarang pun menyatakan bahwa perjuangan beliau adalah amanat yang harus dilanjutkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.

