Semarang- Program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL ) PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah bersama UPT Semarang kembali menghadirkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang inspiratif di kawasan Right of Way (ROW) 416–418 Wonolopo, Semarang. Acara launching kegiatan ini diselenggarakan di Unit Ecofarm Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Jumat, 7 November 2025. Program ini melibatkan kolaborasi strategis dengan UNNES melalui tim akademisi lintas fakultas yang terdiri atas Prof. Juhadi (FISIPOL), Prof. Amin Retnoningaih (FMIPA), Prof. Nana Karida (FMIPA), Prof. Eva Banowati (FISIPOL), Prof. Masturi (FMIPA), dan Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq, S.Pd., M.Sc. (FISIPOL). Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan di bawah jaringan transmisi listrik tegangan tinggi (SUTET).
Kegiatan sosial pemberdayaan masyarakat ini difokuskan pada dua bentuk utama, yakni pemberian bantuan peternakan kambing bagi para petani di bawah jalur ROW dan penanaman pohon unggul serta tanaman langka di lahan sekitar. Tanaman yang ditanam meliputi durian, alpukat, dan kaliandra, spesies yang dinilai memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi serta lebih aman terhadap infrastruktur jaringan listrik dibanding tanaman cepat tumbuh seperti sengon. Melalui kegiatan ini, PLN bersama UNNES berupaya membangun ekosistem ekonomi produktif yang ramah lingkungan, sekaligus menjaga kehandalan sistem kelistrikan nasional.

Dalam sambutannya, Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Ahmad Firdaus, menyampaikan bahwa program ini memberikan sedikitnya tiga manfaat strategis. Pertama, manfaat ekologis, karena lingkungan di bawah jaringan SUTET menjadi lebih tertata dan aman dengan adanya tanaman unggul yang bernilai konservasi. Kedua, manfaat ekonomis, di mana hasil pertanian dan peternakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ketiga, manfaat operasional, karena kehandalan jaringan transmisi PLN akan semakin kuat dengan adanya tata kelola vegetasi yang sesuai standar keamanan jaringan. Firdaus menegaskan bahwa kolaborasi dengan akademisi UNNES menjadi langkah penting dalam memastikan program CSR ini berorientasi ilmiah dan berkelanjutan.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNNES, Prof. Zaenuri, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program kolaborasi ini. Ia menilai bahwa kerja sama antara UNNES dan PLN bukan hanya wujud dari tanggung jawab sosial korporasi, tetapi juga implementasi nyata visi UNNES sebagai Universitas Berwawasan Konservasi. Keterlibatan para guru besar lintas bidang membuktikan komitmen UNNES dalam menghadirkan solusi berbasis riset dan konservasi bagi kebutuhan masyarakat, termasuk dalam mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan lingkungan. “Kegiatan seperti ini menegaskan bahwa kolaborasi akademik dan industri mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Prof. Zaenuri.
Kepala Dinas Koperasi Kota Semarang, Shoti’ah, S.P. dalam sambutannya turut mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyebut program sosial di bawah jaringan SUTET ini sangat relevan dengan kebijakan pemerintah kota dalam memperkuat kewirausahaan pertanian perkotaan (urban farming) dan ekonomi produktif masyarakat perkotaan. Dengan keterbatasan lahan di wilayah Semarang, kegiatan seperti peternakan kambing dan penanaman pohon produktif menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Ia berharap program serupa dapat direplikasi di wilayah lain di Kota Semarang dan menjadi model sinergi triple helix antara pemerintah, perguruan tinggi, dan BUMN.





