Kunjungan ke SLB atau orientasi ke sekolah SLB merupakan salah satu kegiatan pembelajaran pada mata kuliah Pendidikan Matematika Inklusif. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan secara langsung dan melakukan observasi secara langsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pendidikan Matematika Inklusif. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa lebih percaya diri dan mendapatkan pemahaman belajar langsung oleh siswa SLB dan melakukan observasi langsung ke SLB.
Kunjungan Mahasiswa Pendidikan Matematika ke SLBN Surakarta disambut Tampilan Kelompok Musik Perkusi oleh siswa-siswa tuli dan guru-guru SLB Negeri Surakarta. Jenjang yang ada di SLBN Surakarta yaitu jenjang SD, SMP, SMA, dan Vokasi dengan masing-masing terdapat 5 hambatan, yakni hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan inteletual, hambatan fisik, dan autis. Untuk mengefektifkan kunjungan, mahasiswa dibagi menjadi 10 kelompok, dan setiap kelompok melakukan observasi dan wawancara sesuai dengan jenjang dan hambatan siswa.
Kegiatan kunjungan ke SLB, juga dilaksanakan oleh mahasiswa rombongan belajar Matakuliah Pendidikan Matematika lainnya, yaitu satu rombel melalukan kunjungan ke SLBN Semarang dan satu rombel lainnya melakukan kunjungan ke SLBN Ungaran.
Kunjungan ke SLB, selain mahasiswa lebih dekat lagi dengan siswa SLB, mahasiswa juga mengenalkan dan mendemonstrasi penggunakan beberapa alat peraga matematis di depan siswa disabilitas.
Hasil kunjungan ke SLB bagi mahasiswa bermanfaat untuk meningkatkan rasa percaya diri mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK), secara langsung melakukan observasi terkait karakteristik ABK dan sifat-sifatnya. Bagi siswa disabilitas atau ABK, kunjungan mahasiswa ke SLB dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, serta rasa percaya dirinya. Sedangkan bagi sekolah, kunjungan ke SLB merupakan implementasi surat kerja sama yang telah ditandatangani Dekan FMIPA UNNES dengan Kepala Sekolah.