Kemarau panjang akibat terjangan badai El-Nino pada tahun 2023 telah mengakibatkan kemarau Panjang di beberapa daerah di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang, tak terkecuali di kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Daerah yang berada 4 km di barat daya Kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini mengalami kekeringan parsial, utamanya di daerah Sekar Gading Barat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh warga adalah melakukan penggalian sumur artetis untuk mendapatkan akuifer sebagai sumber air sumur artetis tersebut.
Untuk memastikan ini, pengurus kampung mengajukan permohonan kepada Prodi Fisika FMIPA UNNES untuk membantu pengukuran guna memastikan apakah di lokasi di kampung tersebut memang terdapat sumber air yang memadai. Berbekal permohonan tersebut, pada Ahad, 15 Oktober 2023, tim peneliti Prodi Fisika yang diketuai Dr. M. Aryono Adhi, M.Si. bekerjasama dengan peneliti dari mitra Prodi Fisika, Dinas ESDM Jawa Tengah membantu warga melakukan pengukuran geolistrik. Hadir dalam kegiatan pengabdian Masyarakat ini, Koordinator Prodi Fisika S1, Prof. Dr. Masturi, M.Si. yang turut mendampingi pengukuran hingga selesai. Pengukuran yang dilaksanakan dengan dibantu oleh mahasiswa Prodi Fisika pengambil mata kuliah Metode Geofisika berlangsung selama setengah hari penuh. Ketua Paguyuban Sumur Artetis Kampung Sekar Gading Barat, Suratman mengatakan bahwa pengukuran ini penting dilakukan untuk memberikan kepastian bagi pengurus terkait penggalian sumur baru ini, mengingat pendanaan ini dikumpulkan secara swadaya, maka diharapkan penggalian sumur ini sangat diharapkan mendapatkan sumber air yang maksimal. Sementara, Dr. M. Aryono Adhi, M.Si. mewakili tim peneliti dari FMIPA UNNES menyampaikan: “Jika dilihat dari hasil pengukuran geolistrik ini, tim peneliti merekomendasikan untuk berhenti di sekitar 70- 80an meter, karena pasir sudah dijumpai hingga kedalaman 70-an meter, dan setelah itu sudah beerupa tanah lempung, hendaknya pengeboran dihentikan di sekitar 70-80an meter. Jangan sampai ketebalan lempung habis dan air di kedalaman 70an meter menjadi tidak ada lempung lagi yang menyegel”, demikian terang Dr. M. Aryono Adhi, M.Si. yang turut dikuatkan oleh tim peneliti dari Dinas ESDM Jawa Tengah.
Sementara itu, Koordinator Prodi Fisika, Prof. Dr. Masturi, M.Si. menyampaikan apresiasi kepada tim peneliti dan juga para mahasiswa yang terlibat. Sinergi ini menunjukkan peran nyata kampus UNNES terhadap kebutuhan riil Masyarakat, dalam hal ini kebutuhan air bersih. Selain itu, masih menurut Prof Masturi, keterlibatan mahasiswa pengambil mata kuliah Metode Geofisika dalam kegiatan ini sebagai pengaya pemahaman materi fisika kebumian yang terkait langsung dengan terapannya di dunia industri dan Masyarakat, dan ini relevan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang menjadi program prioritas kampus dan kementerian. Di akhir kegiatan, Ketua Paguyuban PAM Artetis Sekar Gading Barat, Suratman menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan oleh tim peneliti Prodi Fisika UNNES dan Dinas ESDM Jawa Tengah. Kerjasama ini diharapkan dapat dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan lain sebagai wujud kepedulian kampus UNNES terhadap Masyarakat lingkar kampus.