Pengolahan sampah merupakan suatu hal yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah di masyarakat. Sampah yang paling banyak dihasilkan di lingkungan masyarakat adalah sampah organik dan rumah tangga, seperti sisa sayuran dan buah-buahan, rumput, daun kering, dan sisa makanan. Selain sampah organik terdapat juga sampah anorganik, seperti plastik kemasan, botol plastik, botol kaca, dan besi. Namun, pengelolaan sampah anorganik ini sudah banyak dilakukan, misalnya melalui bank sampah. Berbeda dengan sampah anorganik, sampah organik belum banyak diolah sehingga masyarakat lebih memilih untuk membuang dan menumpuk sampah tersebut di lahan kosong. Kelurahan Kalisegoro merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Gunungpati, Semarang yang juga masih memiliki permasalahan pengolahan sampah organik di masyarakat. Belum banyak dari masyarakat Kalisegoro yang membuat kompos dan ecoenzim.
Berdasarkan permasalahan tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat UNNES yang diketuai oleh Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si melakukan pelatihan pengolahan sampah organik di Kelurahan Kalisegoro. Tim tersebut beranggotakan Prof. Dr Ani Rusilowati, M.Pd., Dr. Masrukan, M.Si., dan Yuan Maylia Rosanti, S.Si, serta dibantu oleh tiga mahasiswa, yaitu Dwi Atika Sari, Muhammad Alfin Sulmantara, dan Ima Nurasiyah. Kegiatan pelatihan ini dihadiri sebanyak 30 kader PKK setiap RT dan 5 pegawai kelurahan yang berlokasikan di kantor Kelurahan Kalisegoro. Kepala kelurahan, Ir. Bambang Sularso, M.Si., sangat berterima kasih dan mengapresiasi adanya kegiatan pelatihan dari UNNES. Diharapkan, melalui pelatihan ini masyarakat Kelurahan Kalisegoro dapat terampil dalam mengolah sampah organik dan dapat menyampaikan ilmu yang diperoleh kepada semua masyarakat Kalisegoro.
Antusias sangat tinggi ditunjukkan oleh peserta selama pelatihan berlangsung. Terdapat beberapa peserta yang aktif bertanya dan konsultasi terkait pembuatan kompos dan ecoenzim. Dalam kegiatan ini peserta mempraktikkan langsung cara pembuatan ecoenzim sehingga peserta dapat praktik langsung di rumah masing-masing. Hal ini didukung dengan fasilitas yang diberikan oleh tim pengabdian kepada masyarakat UNNES, yaitu dengan membagikan compost bag, EM4, dan ecoenzim yang sudah dibuat ketika pelatihan berlangsung. Peserta mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan ini sehingga banyak dari peserta yang ingin mendapatkan pelatihan lagi di topik yang lain. Berbekal ilmu dari pelatihan ini diharapkan Kelurahan Kalisegoro dapat menjadi kelurahan peduli sampah.