Bertepatan dengan hari inovasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan launching Rumah Inovasi Virtual, Senin (1/11/2021). Rumah Inovasi ini sebagai wadah penelitian atau inovasi dosen dan mahasiswa.
Rumah inovasi virtual ini diresmikan langsung oleh Rektor Unnes, Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. “Rumah Inovasi Virtual selaras dengan Unnes sebagai Rumah Ilmu Pengembang Peradaban sebagai spirit dalam mencapai visi Berwawasan Konservasi dan Bereputasi Internasional.” Tegas Rektor.
Prof. Fathur menambahkan Rumah Inovasi Virtual dan Research Networking Forum juga relevan dengan milstone UNNES yang mengembangkan UNNES bukan hanya sebagai teaching university tetapi juga riset university yang salah satu intinya ada pada inovasi.
“Inovasi yang dilakukan LPPM UNNES sangat membanggakan, meski di tengah pandemi, kita harus tetap berinovasi,” tambahnya.
Ketua LPPM Unnes, Suwito Eko Pramono menjelaskan jika inovasi bagi sebuah universitas merupakan sebuah branding untuk mengembangkan keilmuan dan teknologi. Melalui inovasi inilah, diharapkan perguruan tinggi bisa memperhatikan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Teknologi yang sudah ada tidak selamanya bisa diimplentasikan. Harus ada rekayasa berupa inovasi agar mudah diaplikasikan dan diadaptasikan,” kata Suwito.
Rumah Inovasi Virtual diharapkan bisa menjadi wadah gagasan civitas akdemika UNNES sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Kedepan pihaknya juga akan membuat galeri produk UMKM di LPPM untuk dipamerkan.
“Ini bisa dijadikan wadah, misalnya daring ada hambatan. Bisa dilihat melalui website. Bisa juga dijadikan data base gagasan dan inovasi yang dilakukan dosen,” pungkasnya.
Rumah Inovasi Virtual ini juga menghadirkan narasumber untuk memotivasi para peserta yaitu plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof, Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph,D., IPU, Asean Eng. dan Ir. Maryono, S.T., M.M., IPM, Direktur PT. Pertani. Dalam paparannya Ir. Maryono memotivasi untuk mengembangkan kerja sama PT-Industri untuk mendukung hilirisasi dan komersialisasi hasil riset di perguruan tinggi. Pembicara kedua, Prof. Nizam memaparkan tentang peluang matching fund melalui kedaireka.