Bertempat di kantor Baperlitbangda Kabupaten Brebes, hari ini 31 Januari 2019 dilaksanakan audiensi antara Pemerintah Kabupaten Brebes yang dalam hal ini diwakili oleh Baperlitbangda dengan 13 perguruan tinggi di Jawa Tengah dan DIY. Ketigabelas perguruan tinggi tersebut adalah UGM, IPB, UNNES, UNSOED, IAIN Pekalongan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, UMP Purwokerto, IKIP Veteran Semarang, UPS Tegal, STAI Brebes, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, Universitas Peradaban Bumiayu, dan Universitas NU Alghozali. Audiensi ini juga dihadiri perwakilan KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) Provinsi Jawa Tengah yang didukung oleh Pemerintah Australia.
Tujuan dari audiensi ini adalah: mengevaluasi KKN yang selama ini sudah berjalan, membahas rencana KKN 2019 dari masing-masing PT dan menyelaraskan program kerja KKN dengan renstra Kabupaten Brebes.
Dalam sambutannya Ketua Baperlitbangda Dr. Drs, Angkatno, SH, M.Pd menyampaikan bahwa Brebes identik dengan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kemiskinan yang tinggi. Rerata tingkat pendidikan di Brebes adalah 6,18 tahun. Dengan kata lain anak-anak di Brebes hanya menempuh pendidikan selama kurang lebih 6 tahun atau lulus sekolah dasar. Pemerintah Kabupaten Brebes sendiri sebenarnya sudah meluncurkan program Kembali Bersekolah namun karena berbagai kendala program tersebut kurang maksimal. Terkait tingkat kemiskinan, Brebes, kabupaten dengan populasi terbesar di Jawa Tengah menduduki peringkat tiga dari bawah hanya di atas Kebumen dan Wonosobo. Oleh karena itu, PT melalui KKN diharapkan bisa membantu mengatasi permasalahan ini.
Sementara itu, perwakilan dari KOMPAK, Mohamad Bisri, menyampaikan bahwa fokus utama yang digarap oleh lembaga tersebut mencakup bidang pendidikan, kesehatan, administrasi dan tata kelola desa. Tema utama dari KOMPAK di tahun 2019 adalah Universitas Membangun Desa (UMD). Dukungan yang diberikan oleh KOMPAK berupa technical assistance seperti pembekalan mahasiswa, membantu akses dan jejaring ke dunia usaha, konsultasi litbang, dsb.)
Kapusbang KKN UNNES, Dr. M. Burhan Wijaya, M.Pd menyampaikan bahwa UNNES, sebagai universitas konservasi yang core–nya adalah pendidikan tetap akan tetap berfokus pada tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan dengan mengacu pada empat pilar yaitu: pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan (konservasi lingkungan, seni dan budaya). (AY)